BISNISBANTEN.COM — Saat Ramadan, para pedagang takjil di Kota Serang biasanya berkumpul di Islamic Center atau Masjid Agung Kota Serang dan Pasar Lama Kota Serang. Namun Ramadan kali ini pusat pedagang takjil berkumpul di Pasar Lama, Kota Serang.
Di area Islamic Center Kota Serang, sejak awal Ramadan ini tidak menyediakan lapak penjual takjil seperti tahun-tahun sebelumnya. Biasanya di sini ramai dipadati pedagang dan pemburu takjil. Saat ini, kalaupun ada pedagang takjil hanya beberapa. Itu pun di pinggir jalan.
Sementara di Pasar Lama Kota Serang di Jalan Maulana Hasanudin, meski para pedagang terlihat lebih ramai dari dua tahun lalu, namun cukup tertib karena mereka menjajakan aneka makanan di luar bahu jalan. Atau masih dalam area pertokoan dan gedung yang banyak digunakan kantor perbankan ini.
Jika diperkirakan, mulai dari Toko Mas Pulau Bali sampai menuju jejeran pedagang kelapa muda, kurang lebih 100 penjual takjil berkerumun mengadu keuntungan di sini. Mulai dari kue basah, kue kering, lauk pauk, hingga makanan khas Kota Serang yakni ketan bintul ada di sini. Bahkan, makanan khas Pandeglang yakni apem cimanuk juga dijajakan di sini.
Seperti biasa, ketan bintul tetap menjadi primadona. Setiap Ramadan, makanan khas Kota Serang berupa ketan halus bertopping olahan kelapa warna cokelat ini menjadi santapan saat berbuka puasa.
Per porsi ketan bintul yang dibungkus daun kelapa dijual Rp10.000. Sementara apem cimanuk Pandeglang per porsi dijual Rp15.000.
“Ketan bintul ini ada yang dijual ketan bintulnya aja, ada juga yang sama daging,” tukas Fulaniyah, salah satu pedagang di lapak bertuliskan makanan khas Kota Serang ini.
Selain Fulan, pedagang ketan bintul ini cukup banyak. Sebut saja ketan bintul Guntur dan ketan bintul Mang Nedi yang mudah dicari karena memasang nama di spanduk jualannya.
Bagaimana? Tertarik ikut berdesakan dan bermacet ria demi berburu takjil di Pasar Lama Kota Serang? Mereka sudah membuka lapak bahkan sejak pukul 14.00 WIB. (hilal)