OJK Edukasi 100 Guru dan ASN Kota Tangerang
BISNISBANTEN.COM — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jabodebek dan Provinsi Banten memberikan edukasi kepada guru-guru dan ASN (Aparatur Sipil Negara) Kota Tangerang yang diselenggarkan di ruang rapat Al Amanah, Pemkot Tangerang, Senin (19/08). Kegiatan ini dalam rangka untuk meningkatkan literasi keuangan kepada masyarakat luas.
Edukasi yang bertema Traning of Trainers (TOT) Edukasi Keuangan Kepada Guru dan Asn Kota Tangerang dalam rangka program gerakan nasional. cerdas Keuangan (Gencarkan) ini di hadiri sebanyak 100 guru dan 20 ASN.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jabodebek dan Provinsi Banten Roberto Akyuwen saat ditemui usai acara pembukaan edukasi mengatakan Kota Tangerang merupakan salah satu kota yang kehidupan sosial ekonominya sangat dinamis, dari hal itu membawa konsekuensi bahwa industri keuangan baik yang legal maupun ilegal melihat peluang pasar yang besar. Oleh karena itu, masyarakat di wilayah Kota Tangerang ini sangat rentan untuk terpapar dengan penawaran-penawaran dari produk dan jasa keuangan yang legal dan ilegal.
“Oleh karena itu Otoritas Jasa Keuangan kantor Jakarta Bogor Depok Bekasi dan Provinsi Banten berkepentingan untuk bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tangerang melakukan kegiatan edukasi dan literasi. Kali ini salah satu yang dipandang strategis untuk diberikan edukasi dan literasi adalah teman-teman guru SD, SMP, SMA, maupun aparatur sipil negara di lingkungan Pemkot Tangerang,” kata Roberto.
“Harapannya ke depan mereka bisa menjadi penyambung lidah bagi literasi keuangan dengan menceritakan hal-hal yang terkait dengan legal dan logis dari produk dan jasa keuangan pada anak-anak muridnya, pada anggota keluarga, maupun masyarakat di lingkungan sekitar,” imbuhnya.
Menurut Roberto edukasi kali ini difokuskan kepada guru dan ASN karena guru ini dianggap memiliki kedudukan yang strategis di dalam masyarakat. Dimana keseharian guru memiliki anak didik yang notabene adalah generasi yang harus dipersiapkan untuk masa yang akan datang sehingga anak murid selain mendapat materi-materi dasar di sekolah, juga mengenalkan produk dan layanan keuangan agar anak-anak perlu juga memperkaya penawaran produk dan layanan keuangan.
“Di samping itu guru juga biasanya menjadi panutan bagi anggota masyarakat di sekitarnya, guru termasuk ASN, baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat sehingga guru dianggap akan memberikan dampak yang luas seandainya dia dibekali dengan hal-hal yang terkait dengan literasi dan edukasi keuangan,” terangnya.
Untuk hari ini, materi yang akan disampaikan adalah terkait Pinjaman Online (Pinjol) ilegal, Judi online, dan belanja online dengan narasumber dari OJK Jabodebek dan Banten. Materi yang kedua terkait dengan pengenalan produk dan layanan yang legal sebagai pembanding dari ilegal, narasumber nya dari BNI dan Pegadaian.
“Kebetulan hari ini terkait dengan hal-hal yang sifatnya pinjaman online ilegal, kalau bisa menghindari judi online kemudian membatasi belanja online. Selain itu kita juga undang BNI dan Pegadaian dimana mereka akan menceritakan produk-produk, contoh produk-produk yang dimiliki oleh bank dan dimiliki oleh Lembaga Non Bank yang legal yang juga sebenarnya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat tanpa harus terjerat ke yang ilegal,” tegas Roberto.
Sementara PJ Wali Kota Tangerang Nurdin mengatakan berbagai perkembangan yang ada di industri keuangan tentu membawa dampak juga bagi masyarakat, baik itu positif maupun negatif.
“Sekarang ini kemajuan jaman semakin pesat, ada kemajuan dengan nilai-nilai positif dan juga hal yang mengikutinya, oleh karena itu kita melatih para guru dan ASN sebagai training of trainer yang nantinya mereka akan menyampaikan informasi ini kepada anak-anak didik dan masyarakat kita, sehingga masyarakat bisa memilah industri keuangan mana yang legal dan ilegal,” kata Nurdin.
Nurdin juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan OJK Jabodebek dan Banten, dan khusus kepada masyarakat Kota Tangerang, ia mengajak untuk cerdas dalam menyikapi industri keuangan.
“Kalau ingin pinjam online harus hati-hati, cek betul kelengkapan perizinannya, kemudian beban yang harus ditanggung oleh masyarakat di dalam mengembalikan pinjaman tersebut gimana, dan juga kita sebagai kota Akhlakul Karimah jangan pernah untuk mendownload atau mencoba-coba aplikasi judi online ya karena judi pasti akan membawa kemudaratan,” tutup Nurdin. (susi)