OJK Ajak Mahasiswi di Cilegon untuk Cerdas dan Bijak dalam Berinvestasi

BISNISBANTEN.COM — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KR1 DKI Jakarta dan Banten kembali memberikan edukasi keuangan bagi mahasiswi di Kota Cilegon, Rabu (29/6). Acara yang digelar via zoom ini mengusung tema Cerdas dan Bijak Berinvestasi di Era Digital untuk Generasi Milenial.
Acara dihadiri oleh Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten Sabaruddin, Walikota Cilegon Helldy Agustian, Deputi Direktur Dokumentasi, Informasi, dan EPK Kantor OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten
F.A. Purnama Jaya, Kepala Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kantor OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten Ruth Simanjuntak, Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kantor OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten Achmad Zaelani, Kepala Tim Implementasi Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten
Dian Wening Tiastuti, dan Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Provinsi Banten Muhammad Fadli Fatahuddin.
Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten Sabaruddin mengungkapkan, tujuan diselenggarakannya webinar ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya mahasiswa mengenai peran OJK, berinvestasi di sektor pasar modal, dan termasuk perlindungan Konsumen di sektor jasa keuangan.
Menurutnya, Berbagai upaya dilakukan oleh OJK untuk memperkuat pengembangan literasi keuangan digital guna meningkatkan perlindungan konsumen, keamanan investor, dan transaksi keuangan digital yang efisien. OJK juga mendorong rencana pemerintah untuk menerbitkan Peraturan Perlindungan Data Pribadi yang penting untuk melindungi data masyarakat dalam menggunakan layanan dan jasa keuangan digital.
“Selain itu, penguatan perlindungan konsumen oleh OJK dilakukan melalui pengawasan terhadap perilaku lembaga jasa keuangan dalam menerapkan prinsip-prinsip perlindungan konsumen (market conduct) dari setiap produk dan jasa keuangan yang ditawarkan kepada masyarakat,” katanya.
Menurutnya, mahasiswi perlu untuk melakukan perencanaan keuangan sejak dini. Perencanaan keuangan yang baik mampu membantu pemuda untuk bertahan terutama dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19 dan membantu merencanakan masa depannya. Selain itu, perencanaan keuangan juga membantu mewujudkan kesejahteraan finansial di masa muda. Sedangkan, pemahaman terhadap produk dan layanan jasa keuangan akan mencegah pemuda terjerumus pada lilitan hutang atau penipuan (investasi dan pinjaman online ilegal).
“Sebagai contoh bahwa sekarang mahasiswa bisa berinvestasi di sektor pasar modal dengan membuka rekening saham mulai dari Rp100 ribu saja. Tentu saja hal ini sangat memudahkan bagi pemuda untuk turut berkontribusi dalam peningkatan akses keuangan atau yang biasa inklusi keuangan di sektor pasar modal tentunya diimbangi dengan pemahaman yang memadai terhadap produk di pasar modal tersebut,” katanya.
Selain itu, OJK telah menyusun beberapa inisiatif dan kebijakan strategis yang rencananya akan dikeluarkan sepanjang tahun 2022 ini diantaranya Mempersiapkan operasionalisasi dan infrastruktur bursa terutama legalitas pendukung penyelenggaraan bursa karbon agar Indonesia menjadi pusat perdagangan karbon dunia. Penerapan ekonomi hijau termasuk bursa karbon akan didukung oleh taksonomi hijau yang telah diterbitkan OJK pada 20 Januari 2022 yang lalu. Selain dari sisi instrument investasi, OJK juga akan memperluas basis emiten diantaranya melalui sekuritisasi aset dan pembiayaan proyek strategis untuk mendukung kebutuhan pembiayaan infrastruktur 2020-2024.
OJK juga memperluas dan mempercepat akses pelaku UMKM terhadap pasar modal melalui platform Securities Crowdfunding. Pengembangan instrument derivatives untuk indeks saham, suku bunga (forward rate agreement dan swap), derivatives nilai tukar dapat ditransaksikan secara transparan dalam regulated market di bursa.
Percepatan pengembangan infrastruktur Central Counterparty (CCP) house yaitu entitas/lembaga yang membantu memfasilitasi perdagangan di berbagai pasar derivatif dan ekuitas akan selesai tahun 2022 dan merupakan terobosan penting bagi pendalaman pasar keuangan dalam menjaga integritas pasar sehingga Informasi mengenai instrumen yang diperdagangkan baik transaksi dan harga dapat lebih transparan ke publik.
Ia menambahkan, Kemajuan teknologi memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya untuk mendapatkan pembiayaan maupun investasi. Namun tidak dipungkiri bahwa kemajuan teknologi ini juga telah digunakan oleh oknum-oknum atau entitas yang menawarkan investasi atau pinjaman/pembiayaan tetapi tidak memiliki izin dari otoritas yang berwenang.
“Hal ini tentunya dapat merugikan masyarakat dan mengganggu stabilitas sistem keuangan. Semakin maraknya investasi dan pembiayaan/pinjaman ilegal di dalam masyarakat ini selain didorong oleh banyaknya masyarakat yang ingin menginvestasikan uangnya, hal tersebut juga disebabkan masyarakat memiliki kecenderungan untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat dengan risiko yang kecil,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini, masih rendahnya tingkat literasi keuangan menjadi pemicu meningkatknya jumlah masyarakat yang mengakses pembiayaan dan investasi ilegal. Berdasarkan data Satgas Waspada Investasi bahwa kerugian masyarakat akibat investasi ilegal dari tahun 2011 sampai dengan April 2022 sebesar Rp117,5 triliun. (susi)