InspirasiYoungpreneur

Ngenggo Clothing, Packaging yang Bagus Jadi Andalan

Mengedepankan packaging yang bagus dan lucu, menjadi fokus perhatian Dede Alfiana dan rekannya yakni Amel dan Fathur, dalam mendirikan bisnis clothing dengan label Ngenggo Clothing. Mereka berharap, produk yang mereka jual bisa dijadikan hadiah atau kado.

“Selain itu katalog yang kami sajikan real pict, bener-bener kami foto sendiri,” jelas Dede, mahasiswa Jurusan Manajemen semester 6 Untirta ini.

Ngenggo Clothing ini mulai direncanakan dari 5 Januari 2021 dan baru launching 21 Januari 2021. Mengambil nama Ngenggo Clothing yang berasal dari bahasa Jawa karena memiliki makna khusus.

Advertisement

“Kenapa pake nama itu? Kita mau angkat bahasa daerah yang di-mix dengan bahasa internasional jadi tetep trendi walau pakai bahasa daerah juga, nah untuk artinya sendiri berarti memakai pakaian,” tukas Alpha Zetizen Banten 2017 ini.

Memakai nama ini, Dede berharap, di dalam nama ini mereka ingin memperkenalkan bahasa daerah melalui clothing dan bisa membuat orang yang memakai produk kami terlihat lebih menarik.

Untuk clothing ini, lanjut Dede, menjual dan menyediakan t-shirt, pashmina, kerudung segiempat dan rok. Sementara untuk kaos Ngenggo Clothing juga menjual kaos polos yang lagi trend di kalangan anak muda saat ini. Untuk order, bisa melalui dm melalu ig @ngecloth.id atau wa Amel melalui +62 852-1635-2368 .

Sebelum menjalankan usaha ini, cowok yang pernah menjabat sebagai Ketua dan Duta Earth Hour Serang ini punya usaha jualan masker organik.

“Tapi cuma sebatas pengen coba belum dijadiin serius gutu, tapi setelah berpikir dan diskusi sama temen terbangun lah Ngenggo Clothing ini,” tukas pehobi traveling ini

Ke depannya Dede berencana ingin mencoba berbagai produk yang lain juga. “Seperti sweeter, hoodie dan lain-lain,” pungkas cowok yang tinggal di Petir, Kabupaten Serang, Banten ini. (hilal)

Advertisement
LANJUT BACA

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.