Masjid Daarul Ayman Citraland Puri Serang Gelar Kajian Islam Wisata Qolbu, Ini yang Dibahas
BISNISBANTEN.COM– Sabtu, Malam Minggu (26/04/25), Masjid Daarul Ayman di Citraland Puri Serang, Kelurahan Serang, Kecamatan Serang Kota Serang menggelar Kajian Islam Wisata Qolbu. Kegiatan ini berkolaborasi dengan DT Peduli dengan menghadirkan Da’i jebolan AKSI Indosiar Ustadz Azam Elhaq, yang merupakan Pakar Quranic Parenting.
Acara kajian islam yang di awali dengan sholat Isya berjamaah ini dihadiri oleh pengurus DKM, jamaah masjid setempat, serta para mahasiswa.
Kajian Wisata Qalbu perdaba ini mengusung tema “Ya Allah Pantaskah Aku Menjadi Hamba-Mu” ini dimulai pukul 19.30 WIB dan berlangsung dengan penuh antusiasme dan diikuti hingga selesai.
Dalam ceramahnya Ustadz Azam Elhaq menyampaikan pesan yang mendalam tentang hakikat seorang hamba Allah dan pentingnya istiqomah dalam beribadah. Dalam ceramah yang penuh dengan renungan, Ustadz Azam Elhaq mengajak jamaah untuk memahami makna mendalam menjadi seorang hamba Allah yang sejati.
Beliau menekankan bahwa seorang hamba yang sebenarnya adalah individu yang tidak menyandarkan diri pada siapapun atau apapun selain kepada Allah SWT.
“Seorang hamba yang betul-betul hamba adalah mereka yang tidak menyandarkan sesuatu apapun kepada dirinya ataupun kepada diri yang lain,” ujar Ustadz Azam.
Beliau menjelaskan bahwa perubahan dari sebutan ‘Abdul’ menjadi ‘Abdullah’ mengandung arti seorang hamba yang terikat dengan ketentuan Allah dan hanya bersandar kepada-Nya.
Menyikapi fenomena di mana sebagian orang menunjukkan kesalehan di keramaian namun berubah dalam kesendirian, Ustadz Azma bertanya retoris, “Apakah itu seorang hamba Allah?” Beliau kemudian memberikan kabar gembira bahwa pintu taubat selalu terbuka.
“Insya Allah bisa, Insya Allah bisa ya,” katanya, meyakinkan jamaah bahwa Allah Maha Pengampun.
Menjawab pertanyaan tentang kemungkinan berhijrah bagi mereka yang merasa telah jauh dari jalan Allah, Ustadz Azma mengutip hadis Nabi Muhammad SAW tentang tidak adanya hijrah setelah penaklukan Mekkah.
Namun, beliau menjelaskan bahwa hijrah di zaman sekarang adalah identik dengan ketakwaan, yaitu meninggalkan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah.
“Hijrah zaman now adalah identik dengan taqwa seseorang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT. Itulah hijrah,” jelasnya.
Ustadz Azam juga mengingatkan tentang tantangan dalam menuju surga, yang penuh dengan ujian dan halangan. Ini berbeda dengan jalan menuju neraka yang dipenuhi dengan kenikmatan duniawi dan syahwat.
Beliau mengutip sabda Nabi tentang ciri hamba yang dicintai Allah, yaitu mereka yang dimudahkan langkahnya menuju majelis ilmu dan dilapangkan hatinya untuk menerima cahaya ilmu.
Untuk istiqomah dalam hijrah menuju surga (hijrah til jannah), Ustadz Azam memberikan tiga tips utama:
* Ilmu: Terus belajar dan meningkatkan pemahaman agama.
* Pengorbanan (Tabhiyah): Rela berkorban demi meraih ridha Allah, mencontoh pengorbanan para sahabat.
* Tawakal: Berserah diri sepenuhnya kepada Allah setelah berusaha.
Beliau mengingatkan bahwa Allah telah memilih dan mengizinkan setiap individu untuk menjadi hamba-Nya, dan tugas seorang hamba adalah beribadah.
“Ibadah memiliki cakupan yang luas, tidak hanya ibadah mahdhah (ritual) tetapi juga ibadah ghair mahdhah (sosial dan duniawi) yang dilakukan karena Allah,” ujar Ustadz Azam.
Dia menekankan pentingnya keikhlasan dalam beribadah, karena Allah tidak menyukai hamba yang menduakan niat.
Di akhir ceramahnya, Ustadz Azam menyampaikan bahwa syarat untuk masuk surga hanya dua, yaitu beriman dan beramal saleh, serta kematian. Beliau mengajak jamaah untuk terus berusaha menjadi hamba Allah yang lebih baik hingga akhir hayat.
Ceramah Ustadz Azam Elhaq ini memberikan pencerahan tentang makna kehambaan dan pentingnya istiqomah dalam beribadah dengan ikhlas hanya karena Allah SWT.
Melalui kajian ini, diharapkan para jamaah dapat lebih memahami pentingnya hakikat seorang hamba Allah dan pentingnya istiqomah dalam beribadah. (siska)
