BISNISBANTEN.COM – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kabupaten Serang menerima kunjungan 21 mahasiswa Fakultas Ushuludin dan Adab Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten di Ruang Purpustakaan Daerah (Perpusda) DPKD Kabupaten Serang, kemarin. Kedatangan puluhan mahasiswa tersebut dalam rangka observasi dan konsultasi tentang pengantar ilmu perpustakaan.
Kepala Seksi (Kasi) Otomasi dan Kerjasama DPKD Kabupaten Serang Iwan Suryadi mengatakan, pihaknya kedatangan mahasiswa Fakultas Ushuludin dan Adab Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam UIN SMH Banten Kampus yang berlokasi di Palima depan KP3B yang sedang melakukan kegiatan konsultasi dan observasi ilmu perpustakaan.
Kata Iwan, para mahasiswa melakukan observasi dan konsultasi terkait pengelolaan, pengolahan, pelayanan otomasi, serta kerjasama pada bidang Perpusda Kabupaten Serang, mulai dari mengklasifikasi jenis dan judul buku, penataan dan penomeran kode buku pada saat ditata di lemari atau rak buku, hingga pengolahan sampul buku yang sudah rusak dan hilang nomor bukunya. Sementara pelayanan otomasi, sambung Iwan, lebih kepada daftar pustaka buku atau koleksi buku yang dimiliki Perpusda DPKD Kabupaten Serang menggunakan aplikasi indislite yang memudahkan pencarian dan koleksi buku yang dimiliki. Untuk observasi, lanjut Iwan, lebih kepada regulasi, administrasi, dan teknis pelaksanaan Perpusda di Kabupaten Serang.
“Perjanjian kerjasama ini kita lakukan dengan seluruh universitas dan kampus-kampus yang ada di Kota dan di wilayah Kabupaten Serang,” ungkapnya.
Iwan mencontohkan, bentuk kerjasama itu semisal adanya permintaan akan Perpustakaan Keliling (Pusling) kepada DPKD saat mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM), perpustakaan digital, program Silang Layanan atau meminjamkan buku, dan banyak lagi.
“Tidak menutup kemungkinan juga adanya permintaan dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), TK (Taman Kanak-kanak), SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), MI (Madrasah Iptidaiyah), dan masyarakat desa,” ujarnya. (Nizar)
