Lepas Ratusan Mahasiswa KKN UGM Generasi Ketiga, Bupati Serang Fokus Pengembangan Wisata
BISNISBANTEN.COM – Kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang dengan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta berlanjut. Senin (26/6/2023), Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah melepas 114 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UGM Yogyakarta Generasi Ketiga di Aula Tb Suwandi, Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Serang. Para mahasiswa dan mahasiswi KKN UGM ditempatkan di empat kecamatan Kabupaten Serang yang mempunyai potensi wisata dan menjadi fokus Bupati untuk dapat dikembangkan.
Keempat kecamatan itu, meliputi Kecamatan Tanara, Tirtayasa, Cinangka, dan Kecamatan Anyer. Acara pelepasan dihadiri sejumlah pejabat Eselon II dan III di lingkungan Pemkab Serang, Camat dan Kepala Desa (Kades) di empat kecamatan yang menjadi lokus mahasiswa KKN, serta para Dosen Pembimbing KKN UGM Yogyakarta.
Tatu mengatakan, pada KKN mahasiswa berperan sebagai pemberi informasi dan penghuhung antar sistem atau fasilitator. Menurut Tatu, peran mahasiswa KKN tidak mudah, karena permasalahan di masyarakat sangat Komplek dan beragam sebagai dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Dijelaskan Tatu, KKN Tematik merupakan pembelajaran pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan mahasiswa yang diharapkan membantu memberikan ide atas alternatif solusi mengatasi permasalahan yan ada di masyarakat.
Tatu menilai, KKN Mahasiswa yang mengambil tema ‘Revitalisasi Wisata Budaya atau Religi Berbasis Kearifan Lokal di Kecamatan Tanara dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pengembangan Pariwisata di Kecamatan Anyar, Cinangka’ sudah tepat, karena pengembangan pariwisata di kecamatan itu masuk ke dalam Kawasan Strategis Pariwisata Daerah yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepatiwisataan Kabupaten Serang 2014-2025.
Kata Tatu, pihaknya sedang melakukan upaya pengembangan kawasan wisata melalui peningkatan destinasi wisata religi di pusat kajian Syekh Nawawi Al-Bantani di Kecamatan Tanara, Tirtayasa, dan Pontang, serta pengembangan wisata alternatif di kawasan daya tarik wisata pantai di Kecamatan Anyar dan Cinangka dengan menumbuhkan potensi Desa Wisata dan peningkatan peran serta Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Sebagai kaum intelektual dan pembaharu, mahasiswa harus memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan dan meningkatkan kualitas, sehingga dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi suksesnya pelaksanaan pembangunan,” ujar Tatu.
Tatu berharap, berbagai program yang dilaksanakan UGM melalui KKN dapat diorientasikan pada penyiapan mahasiswa sebagai sarjana pendamping masyarakat dan upaya pemberdayaan masyarakat desa melalui implementasi Tri Dharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, terutama berperan aktif mengembangkan sikap dan jiwa kewirausahaan yang tangguh.
Menurut Tatu, mahasiswa memiliki banyak kelebihan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dinilai mampu menumbuhkan motivasi dan inovasi masyarakat untuk lebih maju.
“Ibu (menyebut dirinya-red) sudah menerima dan menyerahkan secara simbolis mahasiswa dari UGM kepada camat dan kepala desa. Ini KKN tahun ketiga hasil kerja sama UGM dan Pemda Serang,” ungkap Ketua DPD Golkar Banten ini.
Kata Tatu, sebelum diturunkan ke lapangan, mahasiswa KKN dibekali berbagai pengetahuan tentang Kabupaten Serang dan berbagai situasi kondisi sosial di daerah tempat KKN.
“Supaya sinkron ketika mereka turun ke masyarakat, sudah tahu persoalan. Kami juga membutuhkan informasi dari bawah. Kita bekali apa yang harus mereka lakukan supaya ada manfaatnya,” terangnya.
Disebutkan Tatu, ada 114 mahasiswa yang mengikuti KKN, terbagi atas 29 mahasiswa ditempatkan di Kecamatan Anyer, 25 mahasiswa di Cinangka, 30 mahasiswa di Tanara, dan 30 mahasiswa di Kecamatan Tirtayasa.
“Fokus kami di Tanara dan Tirtayasa masih pengembangan wisata religi, pusat kajian kitab kuning, serta berkaitan dengan kemasyarakatan. Di sana butuh pengembangan kuliner dan pentas budaya, mereka bersama masyarakat menyiapkan itu. Tentu pola hidup sehat bersihnya, kebersihan menjadi hal wajib untuk daerah wisata,” jelasnya.
Sementara KKN di Anyer-Cinangka, lanjut Tatu, terkait pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta digitalisasi desa.
“Dari segi pemanfaatan ekonomi wisata, kemudian dari sisi budaya, perlu kita perkuat bersama dengan keterlibatan mahasiswa. Nanti ada evaluasi dan progres terus dilakukan bersama,” katanya.
Tatu berharap, setiap kegiatan KKN mahasiswa bisa disinergikan dengan Pemkab Serang agar terkoneksi apa yang akan dilakukan di setiap lokasi tujuan.
“Tentu mahasiswa punya ilmu yang sudah mereka dapatkan di kampusnya. Kabupaten Serang ini bisa menjadi laboratorium untuk menerapkan ilmu yang didapat,” ujarnya.
Tatu pun berpesan kepada mahasiswa KKN UGM untuk mengembangkan ilmunya agar semakin kreatif dan inovatif, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi percepatan penggalian dan pemanfaatan potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusi (SDM) pedesaan bagi kemajuan pembangunan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Serang. Tatu pun mengajak mahasiswa KKN untuk dapat berkontribusi meningkatkan ekonomi masyarakat sektor pariwisata untuk Kabupaten Serang semakin sejahtera.
“Mahasiswa KKN UGM sebagai unsur Pentahelix diharapkan dapat melakukan identifikasi masalah dan menemukan isu strategis yang ada di masyarakat yang menjadi salah satu referensi untuk perbaikan di masa depan,” pinta bupatu dua periode ini.
Tatu juga berharap, mahasiswa KKN UGM juga dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat. Salah satunya membantu memberdayakan masyarakat desa dalam mengeksplorasi potensi desa, ekonomi kreatif, dan membantu menciptakan lapangan Ketja baru di bidang pariwisata untuk kesejahteraan masyarakat. Selain itu, mahasiswa KKN dapat lebih meningkatkan kepedulian dan empati kepada permasalahan yang dihadapi masyarakat, sehingga mendorong terjadinya perubahan perilaku.
“Mahasiswa sebagai pelaku perubahan atau generasi Milenial dalam proses perubahan masyarakat menjaid lebih baik. Mahasiswa juga sebagai agen pembaharuan harus mampu memposisikan dan menyesuaikan diri dengan masyarakat selama mengikuti KKN,” harap Tatu.
Sementara itu, Dosen Pembimbing KKN Mahasiswa UGM Sudaryanto mengatakan, Kecamatan Tanara dan Tirtayasa masih menjadi tempat kegiatan seperti tahun-tahun sebelumnya, karena terkait tema revitalisasi wisata religi berbasis kearifan lokal.
“Ada program penanganan stunting, juga menjadi prioritas. Terutama mendorong peningkatan kualitas konsumsi makanan bergizi di tingkat masyarakat,” katanya. (Nizar)