KKM 54 Unsera Gali Potensi UMKM di Carenang, Usaha Terkendala Modal dan Pemasaran

BISNISBANTEN.COM – Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) dari Universitas Serang Raya (Unsera) kelompok 54 menggali potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Panenjoan, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang untuk mengembangkan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sekadar informasi, Desa Panenjoan terdiri atas 6 Dusun, meliputi Dusun Sukajaya, Dusun Kramat, Dusun Panenjoan, Dusun Jahura, Dusun Mandaya, dan Dusun Pamanuk. Desa Panenjoan memiliki potensi yang dapat dikembangkan, yakni UMKM yang tersebar di setiap dusun, mulai dari UMKM pengolahan aneka kue basah, pembuatan kue kering, pengolahan aneka kripik, dan UMKM perajin sepatu. Berdasarkan hasil survey Kelompok 54 yang dimulai sejak 4 Mei hingga 8 Juni 2024, kondisi UMKM di Desa Panenjoan memiliki permasalahan yang mirip. Di antaranya sistem pemasaran, jangkauan pasar hingga permodalan. Itu disebabkan, promosi produk yang belum dilakukan secara maksimal, dan para pengusaha UMKM di Desa Panenjoan cenderung mengandalkan sistem pemesanan secara manual, serta beberapa UMKM belum mampu untuk mencukup stok produk.
Kendalanya, seperti disebutkan salah satu pelaku UMKM Fatimah, yakni permodalan dan pemasaran.
“Di sini (Panenjoan-red) jangkauannya susah, susah pake Gojek, rnggak bisa dipesan pakai aplikasi. Kadang ada orang jauh yang pesan, tapi jauh, kan mau kirim makanannya gimana?. Walaupun sudah difasilitasi oleh dinas juga, tetap susah. Itu doang kendalanya yang enggak bisa” aku Fatimah.
Pada kegiatan yang berlangsung selama satu bulan, para Mahasiswa KKM pun berbagai inisiatif mendukung perkembangan UMKM di desa tersebut. Mahasiswa mengadakan sosialisasi pemasaran digital, serta pendampingan dalam inovasi produk secara langsung kepada pelaku UMKM. Menirut Ketua Kelompok KKM 54 Unsera Rangga, Desa Panenjoan memiliki banyak potensi UMKM yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Ia berharap, melalui program KKM bisa membantu masyarakat desa meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha mereka.
Fokus utama Mahasiswa KKM, disebutkan Rangga, usaha perajin sepatu yang memanfaatkan bahan baku lokal dan keripik pisang lumer. Melalui sosialisasi pemasaran digital dan memberikan inovasi produk, kata Rangga, para mahasiswa membantu pelaku UMKM untuk memperluas pasar produk mereka melalui media sosial.
“Diharapkan, produk-produk kerajinan dari Desa Panenjoan bisa lebih dikenal dan diminati di pasar yang lebih luas,” harapnya. (Nizar)