Jelang Qunut Ramadan, Pedagang Janur di Cilegon Menjamur

BISNISBANTEN.COM – Memasuki hari ke-15 puasa pada Ramadan atau dikenal dengan istilah Qunut, di Pasar Kranggot, Cilegon menjamur pedagang janur untuk membuat cangkang ketupat.
“Sudah menjadi menjadi tradisi pas memasuki puasa ke-15 atau lebih dikenal oleh warga Banten dan sekitarnya dengan istilah qunutan, disambut dengan penuh rasa syukur yang identik dengan hidangan ketupat,” ujar salah satu penjual cangkang ketupat di Pasar Kranggot, Safiroh, Selasa (4/4/2023).
Kata Safiroh, ketupat biasanya dihidangkan dengan berbagai olahan daging ayam atau sapi, dicampur kuah sesuai selera. Safiroh pun mengaku memanfaatkan momentum itu untuk berinisiatif menjual cangkang ketupat yang terbuat dari janur kelapa.
Safiroh mengaku sudah lama menjual kulit ketupat setiap jelang qunut dan jelang Idul Fitri. Meski musiman, ia mengaku mendapat keuntungan lebih dari penjualan cangkang ketupat tersebut.
“Saya jual Rp7 ribu isi 10. Alhamdulillah sudah banyak yang membeli, mungkin karena sudah tradisi setiap pertengahan puasa warga mengadakan qunutan, sehingga banyak yang membeli cangkang ketupat,” ujarnya.
Selain jual ketupat, kata Safiroh, ada juga beberapa pedagang yang hanya menjual janur atau daun muda kelapanya saja, seperti Asmariyah yang menjual daun janur tanpa menganyamnya menjadi ketupat. Disebutkan Asmariyah, ia menjual janur per ikat Rp8 ribu isi 10 helai daun.
“Tapi banyak yang nawar Rp5 ribu. Alhamdulillah tadi banyak yang beli, saya buka dari jam 6 pagi,” akunya.
Diakui Asmariyah, sudah ratusan ikat janur yang terjual. Ia mengaku mendapat keuntungan lebih dari penjualan tersebut.
“Hari ini saya bawa ratusan ikat, dua karunganlah, sisa 20 ikat. Sebelumnya, saya jual sayur-sayuran, cuma menjelang qunutan aja ini,” tukasnya.
Sementara itu, warga asal Cibeber, Ida mengaku, menjelang qunut dan Idul Fitri rutin membeli cangkang ketupat untuk dijadikan menu masakan yang dihidangkan di rumahnya.
“Saya sering beli cangkang ketupat ini untuk kebutuhan momen qunut, karena sudah menjadi tradisi di keluarga dan masyarakat untuk memasak menu yang ada ketupatnya,” katanya. (dik/zai)









