Jaga Eksistensi, AIMI Kembangkan Keilmuan dan Kepemimpinan Melalui Aplikasi AI

BISNISBANTEN.COM – Asosiasi Ilmuwan Manajemen Indonesia (AIMI) menggelar Rapat Pleno Pengurus se-Indonesia dan diawali dengan Workshop Pengembangan Diri dan Pemimpin melalui Aplikasi Artificial intelligence (AI) pada Kamis – Sabtu (20-22/7/2023) di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Kegiatan dalam rangka mengembangkan keilmuan dan menjaga eksistensi AIMI.
Rapat dan Workshop diikuti 30 peserta dan dihadiri langsung Ketua Umum atau Presiden AIMI Prof Armanu Thoyib dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) AIMI Prof Tulus Suryanto.
Sebagaimana diketahui, aplikasi AI telah berkembang pesat dan penggunaannya telah teraplikasi di berbagai sektor kegiatan.
Ketua Umum AIMI Prof Armani Thoyib mengatakan, sesama anggota AIMI sudah lama tidak bertemu sejak pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pihaknya menggelar rapat pleno dan workhsop yang merupakan forum pertemuan untuk membangun diri sebagai ilmuan dan pemimpin melalui aplikasi AI. Menurut Armani, pertemuan anggota AIMI sangat tinggi pemanfaatannya dengan adanya penggunaan aplikasi AIMI. Bahkan, kata Armani, pihak kampus Universitas Brawijaya dan mahasiswanya sudah memanfaatkan aplikasi tersebut.
“Nah, kita para akademisi, ilmuan harus bisa menggunakannya juga. Dalam forum ini untuk mempraktikkannya aplikasi AI itu,” terangnya.
Kata Armanu, pihaknya berencana merealisasikan program dan pembentukan kelompok peneliti kolaborasi antar sesama anggota AIMI yang ada di kampus-kampus se-Indonesia. Armanu pun mengaku bersyukur karena pada kegiatan Workshop dan pertemuan pengurus sudah terbentuk enam kelompok peneliti yang menulis artikel ilmiah dengan aplikasi AI. Pihaknya juga sudah membangun komitmen bersama dalam kurun waktu tiga pekan ke depan untuk menggunakan zoom sebagai wadah untuk berinteraksi dan berkolaborasi anggota AIMI sebagai tindak lanjut dari pertemuan di Workshop.
“Kita juga akan ada Luring (Luar Jaringan), bertemu bersama sekitar Bulan Oktober mendatang,” ungkap Akademisi Universitas Brawijaya ini.
Lebih lanjut Armanu mengatakan, pihakny juga berencana memanfaatkan sumber dana di tingkat nasional untuk melakukan penelitian melalui pengajuan proposal, salah satunya dari Bank Indonesia (BI) untuk memberikan peluang dan motivasi anggota AIMI berkolaborasi melakukan reset bersama antar institusi. Armanu menyebutkan, jumlah anggota AIMi mencapai lebih dari 600 orang dari 16 cabang di 16 provinsi yang ada di Indonesia.
“Kita berdayakan semua anggota AIMI untuk bisa menyumbangkan pemikirannya bagi institusi sendiri dan masyarakat,” ujarnya.
Armanu menambahkan, AIMI merupakan asosiasi sebagai jembatan, jalan, sungai, atau wadah dari sisi ilmuan dari para akademisi dan sisi praktisi dalam bisnis.
“Ilmuan kaya dengan teori, praktisi kaya dengan praktek. Ketemu mereka bersama dalam pertemuan AIMI, praktisi dan ilmuan, apa yang dikeluhkan praktisi, nanti solusi akan diberikan akademisi, jadi jembatan ini pertemuan,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Sekjen AIMI Prof Tulus Suryanto menambahkan, adanya Workshop AIMI membangkitkan semangat baru dalam rangka mengembangkan keilmuan dan menjaga eksistensi AIMI. Menurut Tulus, kebersamaan Aimi sangat dibutuhkan masyarakat. Maka dari itu, ditindaklanjuti dengan adanya berbagai kegiatan yang nantinya menjadi sebuah penelitian, pengabdian, bahkan ke depan ada wacana tukar dosen saling mengajar sebagai nara sumber untuk pelatihan dan sebagainya.
“Sehingga, pentingnya membangkitkan kebersamaan semangat AIMI ini. Kita punya gagasan yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Selain ada rayon, kita juga akan ada komisariat di masing-masing fakultas agar jalurnya lebih gampang. Jadi, ke depan anggota AIMI semakin berkembang dan eksis,” ujar Akademisi Universitas Negeri Surakarta ini. (Nizar)