Entertainment

Dulu Sempat Viral, Farel Prayoga Penyanyi Cilik Kini Ungkap Ditipu Keluarga

BISNISBANTEN.COM Penyanyi cilik fenomenal, Farel Prayoga, baru-baru ini tampil dalam sebuah podcast bersama Denny Sumargo dan membagikan kisah pahit yang menggetarkan publik. Ia mengungkapkan bahwa uang hasil jerih payahnya selama ini digunakan tanpa izin oleh orang-orang terdekatnya, meninggalkan ia hanya memiliki saldo sebesar Rp 56.000 di ATM.

Menurut penuturan Farel, pendapatannya dari manggung dan endorsement pernah mencapai lebih dari Rp 2 miliar, yang seluruhnya dipercayakan kepada keluarga. Seluruhnya dikelola oleh orang tua dan saudara-saudaranya tanpa pengakuan transparan. Ironisnya, saldo yang tersisa saat ia cek hanya puluhan ribu rupiah. “Aku mau beli minuman di supermarket, aku mau tarik uang dulu, ternyata uangnya sisa Rp 56 ribu. Padahal di ATM ada uang Rp 100 juta sekian,” ungkap Farel.

Puncak konflik terjadi saat Farel hendak menarik uang untuk membeli minuman di supermarket. Betapa terkejutnya ia mendapati saldo ATM yang seharusnya ratusan juta kini tinggal Rp 56.000. Saat ia menagih penjelasan, justru pihak keluarga menuduhnya boros dan menyalahkan dirinya sendiri atas kekosongan dana tersebut.

Advertisement

Lebih menohok lagi, Farel baru mengetahui bahwa sebagian besar uang tersebut digunakan untuk membeli seekor kuda untuk kakak laki-lakinya, tanpa pernah dikomunikasikan padanya. Proses pembelian itu baru terbongkar setelah konflik internal keluarga terpecah dan salah satu pihak berbicara ke publik.

Eksploitasi finansial ini bukan baru terjadi belakangan. Farel sejak kecil telah diposisikan sebagai pencari nafkah keluarga, mengamen sejak SD demi menopang kebutuhan. Namun, pendapatan yang terkumpul justru dinikmati oleh pihak yang seharusnya mendukungnya.

Dalam pengakuannya, Farel menyampaikan rasa kekecewaan yang mendalam. Ia merasa kepercayaan yang diberikan dikhianati oleh orang terdekat, dan bahwa keluarganya bahkan menganggap uangnya mudah untuk dicari kembali, sehingga mereka merasa bebas menghabiskannya sembarangan.

Isu ini tidak hanya berbicara soal materi, tetapi juga soal nilai kepercayaan dan tanggung jawab. Farel pun merasa dikhianati bukan hanya secara finansial tapi juga emosional, karena ia selama ini menganggap keluarganya sebagai pelindung bukan penghianat yang memanfaatkan ketulusannya.

Advertisement

(Sarah)

Advertisement
bisnisbanten.com