Diskop dan UMKM Cilegon Dorong Industri Bina Pelaku UMKM
BISNISBANTEN.COM – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop dan UMKM) Cilegon mendorong industri di Cilegon dapat melakukan pembinaan terhadap para pelaku usaha kecil yang ada di Cilegon.
Itu disampaikan Kepala Diskop dan UMKM Didin S Maulana pada acara pemberian bantuan peralatan produksi seperti mesin pengolah daging, mikser, mesin press, dan mesin pendukung produksi lainnya dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 2 melalui Rumah Berdaya Cilegon (RBC) kepada para pelaku UMKM di Jalan Pandawa Nomor 129, Kavling Blok J, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon, Rabu (21/6/2023).
Didin mengapresiasi kepedulian PT Pelindo Regional 2 kepada para pelaku UMKM di Cilegon. Didin pun mengimbau para pelaku UMKM penerima bantuan RBC dari PT Pelindo dapat memanfaatkannya dengan baik sebagaimana mestinya.
“Jangan sampai sudah dikasih tidak dimanfaatkan,” imbaunya.
Selama ini, disebutkan Didin, sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan beberapa industri swasta di wilayah Kota Baja itu sudah menunjukkan kepeduliannya kepada para UMKM di Cilegon.
“Kami akan terus mendorong agar industri-industri lain di Cilegon ikut serta membina UMKM. Tugas kami memang promosikan, biar teman-teman UMKM yang produksi,” tandasnya.
Sekadar diketahui, acara pemberian bantuan kepada UMKM dihadiri General Manager (GM) PT Pelindo Regional 2 Banten Agung Fitrianto, Direktur Inkubator Bisnis RBC Nia Desmalia, dan Lurah Bendungan Sam’un.
GM) PT Pelindo Regional 2 Banten Agung Fitrianto mengatakan, pemberian bantuan RBC merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan yang rutin dilakukan PT Pelindo. Pihaknya diminta kantor pusat untuk menyerahkan bantuan TJSL berupa bantuan untuk UMKM, bantuan Lansia, masalah penghijauan, hingga bantuan pendidikan. Tahun ini, kata Agung, pemberian bantuan pada UMKM di bawah binaan RBC di Cilegon.
Dijelaskan Agung, bantuan diberikan kepada 20 pelaku UMKM berupa peralatan produksi, seperti mesin pengolah daging, mikser, mesin press dan mesin pendukung produksi lainnya dengan total anggaran mencapai Rp150 juta. Para penerima bantuan UMKM juga merupakan pelaku usaha yang sudah melalui proses seleksi.
“Kita ingin membantu masyarakat. Nanti dari kita untuk kita. Kami (PT Pelindo-red) sendiri diwajibkan untuk sebanyak mungkin belanja menggunakan platform UMKM Padi (Platform digital yang mempertemukan UMKM dengan BUMN-red),” katanya.
Menurut Agung, pemerintah sudah memberikan perhatian serius mendorong peningkatan kualitas UMKM.
“Ekonomi kita saat ini bisa bertahan 90 persen dari UMKM. Jadi, ini (UMKM-red) sangat penting,” pungkasnya. (dik/zai)