Banten24

Dikunjungi Pendonor dari 7 Negara Eropa, PMI Banten: Makin Semangat Jalankan Tugas Kemanusiaan

BISNISBANTEN.COM- Palang Merah Indonesia (PMI) Banten dikunjungi para pendonor dari tujuh negara yang tergabung Donor Advisory Group (DAG), Selasa (14/10/2025). Kunjungan itu dinilai memotivasi pengurus PMI untuk terus menjalankan tugas-tugas kemanusiaan dan berharap negara pendonor tersebut bisa terus memberikan bantuan kepada PMI.

Diketahui, DAG merupakan forum strategis dialog antara Sekretariat International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) atau Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta para mitra donor utamanya, termasuk pemerintah dan Palang Merah Nasional dari berbagai negara. Kedatangan para pendonor itu disambut langsung Ketua PMI Banten Ratu Tatu Chasanah didampingi pengurus PMI Banten dan PMI Kabupaten/Kota se-Banten, Ketua DPRD Banten yang juga selaku Ketua PMI Kabupaten Serang Fahmi Hakim, serta Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten Ati Pramudji Hastuti mewakili Gubernur Banten.

Tatu mengatakan, pihaknya ditunjuk PMI Pusat untuk menerima tamu dari beberapa negara pendonor yang biasa memberikan bantuan kepada PMI. Dari 17 negara pendonor, kata Tatu, kali ini hanya perwakilan dari 7 negara yang hadir, meliputi Swedia, Australia, Inggris, Spanyol, Denmark, Belanda, Kanada untuk melihat berbagai program yang sudah dilakukan PMI se-Provinsi Banten. Menurut Tatu, organisasi kemanusiaan harus dilakukan secara bersama-sama, salah satunya ada peran dari negara pendonor tersebut.

Advertisement

“Kami berharap mereka (negaa pendonor-red) bisa terus melanjutkan memberikan bantuan, khususnya untuk PMI Banten, umumnya PMI se-Indonesia,” harap Bupati Serang dua periode 2016-2021 dan 2021-2025 ini.

Tatu mencontohkan bantuan yang diberikan pendonor dari negara lain, seperti pembangunan Gudang Sentral PMI yang merupakan bantuan dari negara Norwegia, serta banyak program bantuan dari negara lain seperti dari negara Jepang saat Pandemi Covid-19 dan wabah Flu Burung, banyak program yang terus diberikan kepada Kabupaten/Kota.

“Jadi, dukungan mereka ini sangat kami butuhkan untuk bersama-sama dalam pelaksanaan tugas kemanusiaan yang kita lakukan,” ujarnya.

Dijelaskan Tatu, kunjungan warga asing dari negara pendonor ke PMI ingin melihat langsung program dan kegiatan PMI dan membahas apa saja yang sudah diberikan, serta apa yang dibutuhkan PMI ke depan.

Advertisement

“Jadi, dengan dengan program-program yang tersampaikan ke mereka (negara pendonor-red) biar mereka bisa melihat apa yang kita butuhkan, support dari mereka negara-negara pendonor,” jelasnya.

Tatu pun mengucapkan terima kasih atas segala pendanaan dan program yang diberikan IFRC dan sejumlah negara lain kepada PMI, terutama PMI Banten. Pihaknya mencatat banyak program yang sudah diberikan kepada PMI, mulai dari bantuan penanggulangan wabah flu burung dair Palang Merah Amerika pada 2007, program Pasar Sehat USAID-CIBAIC (2008-2010), program Integrated Community Based Risk Reduction (ICBRR) dari Palang Merah Jepang (2012-2015, Recovery Tsunami Salat Sunda dari IFRC (2020-2022), Cash Transfer untuk program bencana banjir bandang di Lebak dari Oxfam (2020), penanggulangan banjir di Lebak dari Palang Merah Denmark (2020), cash transfer program pemulihan Covid-19 dari IFRC dan Google (2022), program Pandemic Preparedness Program (CP3) atau kesiapsiagaan pandemi dari IFRC (2018-2024), program kesiapsiagaan pandemi dari ARC (2020-2023).

“Sejumlah program itu sangat bermanfaat untuk masyarakat. Kami mewakili penerima program mengucapkan terima kasih. Semoga apa yang diberikan kembali dalam bentuk kebaikan kepada para donatur atau pemberi program,” doa Tatu.

“Atas dukungan IFRC dan para negara donor, kami semakin bersemangat membuat banyak program, meningkatkan kapasitas organisasi, pembinaan terhadap relawan, pelayanan darah, hingga mengajak para pengusaha untuk bergerak bersama PMI dalam menyelesaikan berbagai tantangan dan tugas-tugas kemanusiaan,” ujar Tatu.

Tatu pun menyampaikan bahwa prinsip kerja nyata PMI Banten, yakni ‘Do The best, be The best’ atau selalu bekerja dengan baik berupaya menjadi yang terbaik untuk kebaikan.

“Alhamdulillah, proses akreditasi PMI Banten juga ditetapkan sebagai yang terbaik secara nasional,” ucapnya.

Prestasi itu, menurut Tatu, tidak lepas dari dukungan IFRC, para negara pendonor, PMI Pusat, Pemprov Banten, para pengusaha, Pers, dan masyarakat pada umumnya. Tatu menambahkan, saat ini dan di masa depan Indonesia sedang menghadapi dunia yang penuh tantangan baru, perubahan iklim, bencana yang semakin komplek hingga krisis kemanusiaan global. Semua itu membutuhkan energi, kepedulian, kebersamaan, dan inovasi. Oleh karena itu, pihaknya masih membutuhkan banyak dukungan dan bantuan dari IFRC dan negara-negara yang peduli terhadap program-program kemanusiaan yang dijalankan PMI.

“Kita semua yakin, segala kebaikan yang kita berikan kepada siapapun yang membutuhkan akan kembali kepada kita dalam bentuk kebaikan. Terima kasih telah berkunjung dan bersilaturahmi dengan kami PMI Banten,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) IFRC Nena Stoiljkovic dalam sambutannya yang menggunakan bahasa Inggris dan diterjemahkan mengatakan bahwa anggotanya menikmati keterlibatan tugas kemanusiaan yang dilakukan PMI. Ia mengaku mengetahui jika Indonesia rawan bencana dan sering terdampak.

“Apa yang bisa kita lakukan ketika bencana terjadi, bagaimana PMI bekerja sama dengan komunitas mempersiapkan mereka menghadapi bencana, kami sangat terkesan dengan kebijakan pemerintah dalam melibatkan PMI,” ujarnya.

Nena juga mengatakan, pihaknya sudah menantikan untuk mendengar langsung program dari Ketua PMI Banten dan sudah disebutkan terkait kegiatan operasional yang sudah dilakulan. Pihaknya juga mendengar tentang pusat pelatihan dan sengaja ingin mengunjungi agar bisa mengenal karakter para relawan di PMI. Pihaknya juga mendengar bahwa PMI sukses menggalang dana bantuan dan berharap mempertahankan untuk mendapat dana berkelanjutan dari organisasinya.

“Ini sesuatu yang sangat kami hargai dan kami sangat nantikan untuk bisa berjejaring dengan anda (PMI). Kami ingin belajar dengan anda dan kami terbuka untuk setiap pertanyaan apapun, kami bisa habiskan dua jam bersama teman-teman,” tandasnya.

Terkait itu, Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji Hastuti mengucapkan terima kasih atas kunjungan lapangan IFRC dan tamu dari negara pendonor, serta bantuan kemanusiaan yang sudah diberikan mmelalui PMI Banten yang dinilai organisasi kemanusiaan luar biasa.

“Beberapa prestasi didapat PMI Banten bagaimana memberikan layanan kesehatan dasar dan layanan kemanusiaannya lainnya, ini tidak mudah, tapi penuh perjuangan dan pengorbanan. Maka, kami ucapkan terima kasih kepada PMI Banten dan PMI Kabupaten/Kota se-Banten,” ucapnya. (Nizar)

Advertisement

Nizar Solihin

Hobi musik, olahraga, dan traveling. Berjiwa solidaritas, pekerja keras, totalitas dan loyalitas tanpa batas. Motto 'Selalu Optimis'. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2013
bisnisbanten.com