Cegah Stunting, Tinawati Andra Soni Kampanyekan Gerakan Makan Ikan Sejak Dini

BISNISBANTEN.COM- Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Banten Tinawati Andra Soni mengkampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dan Diversifikasi Produk Hasil Perikanan di Halaman Masjid Baiturrahman Pondok Lakah Permai, Ciledug, Kota Tangerang, Jumat (22/8/2025). Tinawati pun mengajak masyarakat untuk makan ikan sejak dini sebagai langkah mencegah stunting, selain memperkuat ketahanan gizi keluarga.
Kampanye Gemarikan dan Diversifikasi Produk Hasil Perikanan merupakan kolaborasi antara TP PKK Banten dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Banten. Kegiatan dihadiri ibu hamil, ibu menyusui, keluarga dengan anak stunting, hingga calon pengantin. Tinawati bersama DKP Banten juga menyerahkan bantuan paket ikan segar dan sembako kepada masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Tinawati menyampaikan terkait pencegahan stunting yang bisa dimulai dari meja makan rumah tangga. Seperti makan ikan yang dinilai bermanfaat untuk kesehatan keluarga. Kata Tinawati, Provinsi Banten memiliki potensi laut dan perikanan yang besar, dengan luas perairan laut ±11.486,72 km² dan panjang pantai ±914 km. Potensi itu, kata Tinawati, harus dioptimalkan melalui penguatan kebijakan, kelembagaan, serta akses permodalan agar mampu menghasilkan produk olahan perikanan yang bermutu, berdaya saing, dan berkelanjutan.
“Potensi ini harus benar-benar kita manfaatkan untuk kesehatan keluarga. Saya mengajak seluruh masyarakat, khususnya para ibu agar membiasakan makan ikan sejak dini. Ayo makan ikan agar sehat, kuat, dan cerdas,” ajaknya.
Tinawati pun mengungkapkan kabar gembira, dimana angka stunting di Banten berhasil turun dari 24 persen menjadi 21,1 persen berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024. Data itu menunjukkan kerja bersama pemerintah dan masyarakat mulai membuahkan hasil dan salah satu kuncinya dengan meningkatkan konsumsi ikan. Usai sambutan, Tinawati juga meninjau stan olahan ikan karya peserta dan mengapresiasi kreativitas ibu-ibu yang mengolah ikan menjadi menu menarik seperti tekwan, pangsit isi telur puyuh, dan bakso ikan.
“Inovasi ini luar biasa, bukan hanya menyehatkan, tapi juga bisa menjadi peluang usaha,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala DKP Banten Eli Susiyanti menambahkan, konsumsi ikan masyarakat Banten masih 47,6 kg per kapita per tahun atau masih di bawah rata-rata nasional yaitu 56 kg per kapita per tahun. Meski begitu, konsumsi ikan di Kota Tangerang sudah mencapai 51 kg per kapita per tahun, dengan tingkat konsumsi tertinggi se-Provinsi Banten. (Nizar)