Lifestyle
Cara Ajari Anak dengan Tepat? Kenali Gaya Belajarnya

BISNISBANTEN.COM — Setiap anak memiliki gaya belajar berbeda-beda. Jika orang tua memahami gaya belajar anak, hal ini akan memudahkan Anda dalam memberikan penjelasan atau mengajari anak Anda. Proses belajar akan lebih menyenangkan dan minim stress.
Mengutip penjelasan dr. Aisah Dahlan, dalam channel YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan, CHt, menerangkan bahwa gaya belajar ada kaitannya dengan persarafan yang sistem kerjanya menyerupai kabel listrik. Yaitu membawa informasi atau data yang ditangkap oleh indra ke otak.
“Nanti program di otak memberi pesan kepadan sistem saraf sehingga menimbulkan prilaku atau tindakan. Ada anak yang sistem sarafnya dominan di mata, di telinga, atau di tangan dan kaki. Untuk itulah ada yang namanya gaya belajar,” papar dr Aisah.
Ia menjelaskan, terdapat tiga gaya belajar anak. Yakni gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Anda bisa mengetahui gaya belajar anak Anda sesuai dengan ciri – ciri berikut ini :
a. Gaya belajar visual
Gaya belajar visual dimana anak yang sistem belajarnya dominan di mata untuk menangkap informasi, harus melihat prang tua atau gurunya saat menerangkan. Ada pun cirinya adalah :
– Mudah mengingat dari yang dilihat
– Lebih suka membaca daripada dibacakan
– Berbicara dengan tempo yang cukup cepat
– Cenderung melihat sikap dan gerakan guru yang sedang mengajar
– Tidak mudah terdistraksi oleh keramaian
– Biasanya suka menggambar apapun di kertas
b. Gaya belajar auditori
Ada anak yang saraf telinganya lebih dominan. Anak ini tidak perlu melihat yang penting mendengar. Sehingga anak-anak yang sistem sarafnya dominan di telinga, cenderung tidak melihat orang tua atau gurunya menjelaskan tapi telinganya diarahkan ke sumber suara. “Makanya dia sering keliatannya nggak merhatiin bapak ibu guru padahal telinganya yang dikedepanin.” Ujar dr. Aisah Dahlan. Ciri-ciri lain dari gaya belajar auditori adalah :
– Suka mengingat dari apa yang didengar
– Mudah terdistraksi oleh keramaian
– Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
– Lebih mudah belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan
– Suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu
– Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau materi yang didiskusikan dalam kelas
c. Gaya belajar kinestetik
Anak dengan gaya belajar kinestetik adalah anak yang sistem sarafnya dominan di tangan atau kaki. Tangan atau kaki harus bergerak melakuakn sesuatu agar informasi yang diberikan orang tua dan guru bisa mudah dipahami. “Makanya kalau lagi belajar maunya gerak sana gerak sini, kalau di kelas dia maunya keluar dari tempat duduknya, ini kalau gurunya nggak ngerti bisa dimarahin, kasian anak kinestetik ini,” papar dokter yang kerap mengisi acara-acara parenting ini. Adapun ciri-ciri anak kinestetik meliputi :
– Senang belajar dengan metode praktek
– Menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh, seperti permainan dan aktivitas fisik
– Menghafal dengan berjalan atau melihat
– Sulit untuk berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak
Menurut dr. Aisah Dahlan, sebenarnya ketiga sistem saraf ini bekerja. Hanya saja, ada urutan dominannya. “Ada anak yang dominan kinestetik, lalu auditori dan visual. Orang tua harus paham jadi ngajarinnya nggak tegang,” tutup. Dr Aisah Dahlan.