Camat Purwakarta: Jangan Ada Peserta Cabutan di MTQ Cilegon

BISNISBANTEN.COM – Pemerintah Kecamatan Purwakarta Cilegon saat ini tengah fokus mempersiapkan qori qoriah terbaik, handal, dan bisa membawa wilayah menjadi juara pada Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) XXII Cilegon. Camat Purwakarta Ikhlasinufus pun berharap, perhelatan MTQ tingkat kota tidak dicederai dengan adanya peserta cabutan.
Itu disampaikan Ikhlasinnufus saat ditemui bisnisbanten.com di ruang kerjanya, kemarin.
Kata pejabat eselon 3a yang akrab disapa Ikhlas itu, setiap proses pembinaan qori dan qoriah yang lolos Seleksi Tilawatil Quran (STQ), dimulai dari tingkat kelurahan sampai kecamatan harus betul-betul dilakukan dengan baik. Ikhlas juga berharap, peserta MTQ tingkat Cilegon merupakan putra dan putri terpilih asli daerah, sehingga ke depan lebih mudah memetakan potensi dan bakat perserta masing-masing kecamatan.
“Proses pembinaan MTQ di Cilegon sudah berjalan baik. Diupayakan tidak ada cabutan dari kecamatan lain. Dengan begitu, kita juga bakal tahu potensi semua kecamatan. Terkadang setiap kecamatan berbeda, ada yang cenderung ke tahfidz dan lainnya,” ujarnya.
Ikhlas pun meminta Lembaga Pembinaan Tilawatil Quran (LPTQ) tingkat kota dapat mengevaluasi aturan pelaksanaan MTQ mendatang. Sehingga, hasil MTQ Cilegon benar-benar kafilah berkualitas sebagai bentuk mengaktualisasikan Alquran, mengamalkan, serta membumikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
“Jadi, bukan hanya sebatas seremonial, tetapi menjadikan Alquran kesungguhan hati dan pedoman kehidupan kita,” terangnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris LPTQ Cilegon Rahmatullah menyambut baik masukan dari Camat Purwakarta dan berjanji pihaknya akan merealisasikan sepanjang hasil keputusan disepakati seluruh LPTQ Kecamatan. Diakui Rahmatullah, ada beberapa kecamatan yang memberikan masukan serupa, selebihnya belum siap.
“Mudah-mudahan ke depan kita semua bersepakat tampil asli dari putra daerah kecamatan masing-masing, dengan catatan di even MTQ tingkat kota pengiriman pesertanya tidak asal dan juga tidak kurang mengirimkan, minimal 160 peserta. Jangan juga ngirim 30 peserta, nanti kita repot,” pesannya. (dik/zai)









