Bupati Serang dan Walikota Cilegon Sepakat Optimalkan Pelayanan Wilayah Perbatasan
BISNISBANTEN.COM – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan Walikota Cilegon Helldy Agustian menandatangani kesepakatan bersama untuk meningkatkan potensi daerah dan pelayanan masyarakat wilayah perbatasan di Aula Sekretariat Daerah (Setda) Pemkot Cilegon, Selasa (1/8/2023).
Tatu mengatakan, cakupan kerjasama dengan Pemkot Cilegon banyak, mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, keamanan, hingga ketertiban, serta bersama-sama meningkatkan potensi daerah masing-masing.
“Terutama daerah perbatasan. Tentu banyak hal yang perlu dibicarakan dengan duduk bersama,”ujar bupati dua periode ini.
Disampaikan Ketua DPD I Golkar Banten ini, Kabupaten Serang berbatasan dengan tiga kabupaten dan dua kota di Provinsi Banten, Yanni Kabupaten Tangerang, Pandeglang, Lebak, Kota Serang, dan Cilegon. Oleh karena itu, pihaknya perlu menjalin kerjasama rutin dan setiap tahun diperpanjang.
“Setelah MoU (nota kesepahaman-red) atau kesepakatan bersama, dilanjutkan penandatanganan kerjasama antar organisasi daerah,” ujar bupati perempuan pertama di Kabupaten Serang ini.
Menurut Tatu, kerjasama saling menguntungkan antar daerah. Apalagi, fokus pada peningkatan pelayanan dan potensi daerah. Salah satunya, Pemkot CIlegon menerima potensi sampah dari kecamatan di Kabupaten Serang yang berdekatan dengan Cilegon.
“Kapasitas yang diterima sesuai yang diizinkan Pemkot Cilegon, sesuai kapasitas mesin juga, dan sampah jadi bernilai, bisa disuplai untuk kebutuhan bahan bakar ke PT Indonesia Power,”terang Tatu yang juga selaku Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Banten ini.
Diketahui, Pemkot Cilegon mendapatkan bantuan dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero berupa pembangunan pabrik pengelolaan sampah bahan bakar jumputan padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung. Dari TPS Ini, diproduksi BBJP 30 ton sampah per hari dan diproyeksi tahun ini menjadi 200 ton sampah per hari.
Ditegaskan Tatu, pihaknya juga sampai saat ini terus berupaya menangani sampah. Salah satunya dengan melakukan pengadaan satu alat refuse derived fuel (RDF) dan dua mesin pengolah sampah atau incinerator di 29 kecamatan secara bertahap karena keterbatasan anggaran.
“Kami bertahap lakukan penanganan, dan nanti dua sampai tiga kecamatan ada satu alat pengolah sampah,” ungkap Bendahara Umum Apkasi ini.
Sementara itu, Walikota Cilegon Helldy Agustian mengungkapkan, ada 20 bidang kerjasama yang akan dilakukan antara Pemkab Serang dan Pemkot Cilegon. Pihaknya secara umum terlebih dahulu membantu yang bisa langsung dibantu, yakni di wilayah terdekat soal sampah.
“Kapasitas yang diterima nanti (sampah-red) itu akan dihitung oleh DLH (Dinas Lingkunhan Hidup), berapa banyak yang akan kita terima,”terangnya.
Pihaknya, lanjut Helldy, tahun ini akan menerima bantuan Rp120 miliar dari Bank Dunia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) RI untuk penanganan dan pengadaan mesin pengolahan sampah.
“Insya Allah, awal-awal bulan ini, harapan kami bisa berjalan. Namun, kerja sama dengan Pemkab Serang ini ada 20 urusan, dan sampah salah satunya,” pungkasnya.(Nizar)