Lifestyle

Beginilah Cara Menceritakan Perceraian kepada Anak

BISNISBANTEN.COM — Perceraian bagaikan mimpi buruk dalam sebuah pernikahan, sebab tidak ada pasangan yang ingin mengakhiri hubungan pernikahan dengan kata “cerai.” Namun keputusan itu harus tetap diambil apabila kondisi sudah tidak baik jika hubungan dilanjutkan. Keputusan pahit ini akan bukan hanya melukai pasangan, tetapi anak juga akan kena dampak perceraian tersebut. Sebagian orang tua mungkin akan menutupi sebab perceraian dan membiarkan anak untuk mencari tahu sendiri. Padahal, sebaiknya orang tua terbuka dan menceritakan kepada anak. Tentu saja hal ini tidak akan mudah dan akan membuka luka dalam hati kembali ketika harus menceritakan kepada anak. Untuk itu, ketahui cara-cara berikut ini saat Anda siap menceritakan masalah perceraian kepada anak.

Salah seorang ibu, Sari (46), yang sudah menjalani status “single mom” selama belasan tahun ini bercerita, tidak tahu persis kapan usia ideal menceritakan masalah perceraian kepada anak-anaknya. Sari memiliki dua anak yang saat ini sudah beranjak remaja. Sari mengambil keputusan untuk bercerita kepada anaknya saat anak-anaknya usia kelas 2 SMA. Menurutnya, di usia ini anak-anaknya sudah bisa diajak berdiskusi dan bicara dari hati ke hati.

Meskipun pengalaman pahit ini sudah dilalui belasan tahun, namun menurutnya, tangisan tidak bisa dibendung dan pecah saat bercerita kepada anaknya. Menurutnya, masalah perceraian perlu diketahui oleh anak-anaknya agar mereka bisa mengambil Pelajaran dari pengalaman rumah tangga kedua orang tuanya.

Advertisement

“Pas anak kelas 2 SMA itu, rasanya mereka udah cukup dewasa berpikir. Udah kayak teman, jadi pas cerita pun apa adanya aja, ngalir.. ngelampiasin semua unek-unek yang udah lama dipendam,” paparnya. Meski begitu, ia sama sekali tidak menceritakan keburukan mantan suaminya. “Nggak pernah sedikit pun ngejelek-jelekin bapaknya. Apa lagi pas mereka masih anak-anak, suka nanyain kemana bapak? Ya kasih tahu yang baik-baik aja,” ujarnya.

Menurutnya, jika ia menceritakan hal buruk tentang bapaknya, justru khawatir anak akan berpikir bahwa yang dilakukan oleh bapaknya itu hal biasa, karena melihat ibunya baik-baik saja.
“Aku nggak mau anak-anak mikirnya cerai itu gak masalah, buktinya ibunya biasa-biasa aja selama ini, bisa cari uang sendiri bahkan bisa biayain anak-anaknya sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, dilansir dari laman Weinberger Divorce & Family Law Group mengatakan, menceritakan masalah perceraian kepada anak bahkan kepada anak yang sudah dewasa tidaklah mudah. Sebab anak akan mengalami reaksi emosional dari kisah perceraian kedua orang tuanya. Dalam laman tersebut memuat beberapa tips yang bisa Anda lakukan saat menceritakan perceraian kepada anak:

1. Akui bahwa perceraian berdampak pada anak

Advertisement

Ketika Anda bercerita pada anak, sekalipun anak sudah remaja bahkan dewasa, cerita perceraian kedua orang tua tetap akan menjadi kabar duka bagi mereka. Sampaikan permintaan maaf kepada mereka karena mereka terkena dampak dari perceraiannya. Anak-anak kehilangan keharmonisan keluarga yang utuh. Sampaikan juga ungkapan terima kasih karena sudah mampu berjuang bersama meski keluarganya mengalami “cacat.” Tanyakan bagaimana perasaan anak dan obrolkan bagaimana mengatasi perasaan guncangan yang dialami anak.

2. Yakinkan mereka Anda akan baik-baik saja

Anak yang sudah cukup dewasa mungkin akan memikirkan mental, finansial, atau fisik Anda. Berterus terang saja bagaimana Anda merawat diri dan maintain kondisi diri sendiri. Tentu saja tidaklah mudah menjalani peran single parent, namun yakinkan bahwa Anda sudah menjalani sejauh ini dan bisa melaluinya. Anda akan baik-baik saja bersama anak-anak Anda.

3. Pilih waktu yang tepat

Tentukan waktu dan yang situasi yang kondusif kapan Anda bicara pada anak untuk menjelaskan perceraian Anda dan pasangan. Pikirkan waktu sekolah anak, atau jadwal kegiatan anak lainnya, jangan sampai mengganggu fokus dan aktivitas mereka. Pilihlah waktu-waktu anak dan Anda sedang merasa tenan dan tidak dalam tekanan tertentu.

4. Hindari menjelekkan pasangan pada anak

Sebesar apapun kemarahan Anda, dan seburuk apapun mantan pasangan di mata Anda, sebaiknya hindari menjelek-jelekan pasangan di depan anak. Selalu ingat bahwa anak bagian dari pasangan Anda, apapun yang terjadi pasangan Anda adalah orang tua bagi anak Anda. Jangan sampai mereka memendam kebencian pada orang tua akibat cerita Anda.

Advertisement
bisnisbanten.com