FashionUMKM

Batik Keraton Banten, Batik Asal Banten dengan Khas Motif Kekupon

Saat ini semua kabupaten dan kota di Banten memiliki batik masing-masing. Bukan hanya satu, bahkan dua sampai tiga pengrajin batik antusias mengenalkan dan memasarkan batik kreasinya.

Salah satunya adalah Batik Keraton Banten. Batik yang dikenalkan dan dikelola salah satu keluarga kenaziran Banten.

Batik Keraton Banten adalah gagasan dan terobosan Tubagus Ismetullah Al-abbas (alm), yang merupakan Kenadziran Kesultanan Banten dan keturunan langsung generasi ke-12 Sultan Banten.

Advertisement

Ide pembuatan batik ini didasari ramainya kunjungan wisatawan dari berbagai daerah dan luar negeri ke daerah Banten Lama, namun suvenir ataupun cinderamata khas Banten Lama nyaris tidak ada. Akhirnya dihadirkanlah Batik Keraton Banten ini, guna mengangkat kembali ciri khas budaya luhur dan warisan kearifan lokal keraton dan Masjid Agung Kesultanan Banten.

Batik Keraton Banten diresmikan bertepatan dengan ulang tahun Provinsi Banten ke-12, yakni pada 4 Oktober 2012 oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Sekda, Wakil Ketua DPR, Danrem Provinsi Banten, serta masyarakat.

Saat ini, Batik Keraton Banten memiliki 20 motif yang seluruhnya telah mempunyai ciri khas sendiri.

“Dari semua motif batik yang dibuat, rata-rata memiliki ciri khas motif kekupon mimbar Masjid Agung Banten, momolo, dan mimbar Masjid Caringin. Agar lebih bagus lagi, biasanya kita kombinasikan beberapa motif tersebut atau ditambah dengan motif lainnya. Seperti ditambah motif daun, atau lainnya,” jelas Ratu Noftatia Intan Permata, Owner Batik Keraton Banten.

Advertisement

Intan juga bilang, dari banyaknya motif yang ada di Batik Keraton Banten, memiliki sejarah tentang Kesultanan Banten.

“Kita lebih bayak motif kekupon yang diambil dari mimbar Masjid Agung Banten yang artinya pilin berganda. Kalau momolo diambil dari Menara Banten. Semua motif yang kita buat semuanya diambil dari sejarah Kesultanan Banten,” ungkapnya.

Selain dibuat kemeja atau jas, batik ini juga cocok dibuat pakaian nonformal. Seperti dibuat peci, kain cingkrang, dan iket kepala romal. Biasanya Batik Keraton juga sering dibuat untuk baju seragam acara adat atau acara lainnya. Tak hanya itu, batik ini bisa dimodifikasi dengan kaos polos, jadi cocok dipakai di tempat-tempat main atau tongkrongan.

Batik yang memiliki store di Komplek Kesultanan Banten Lama no.2, Kecamatan Kasemen, Kota Serang ini akan ada rancangan baju dengan model modern.

“Nanti kita bakal bikin baju baru dengan konsep modern biar bisa dipakai oleh para remaja. Jadi nggak hanya para orangtua yang pakai batik. Nantinya baju yang kita bikin bakal kita pajang di store, di Instagram, dan di Balada Batik. Jadi kalau mau pesan batik, bisa langsung ke store, DM Instagram, atau ke Balada Batik,” ujar Tubagus Ahmad Filfil, kakak dari Ratu Noftatia Intan Permata ini.

Beberapa bulan lalu penjualan Batik Keraton sempat vakum atau terhambat. “Karena sebelumnya kan lagi ada problem di keluarga, jadi sempet vakum dan terhambat penjualan. Saat ini saya berharap adanya dukungan pemerintah mengenai usaha ini. Karena kita juga masih masuk UMKM, jadi bukan usaha mikro atau makro. Ditambah UMKM ini punya nilai lebih menyebarluaskan kearifan lokal di Banten. Ownernya pun ada keturunan dari Banten,” tukas Filfil.

Batik Keraton Banten memiliki cita-cita membangun industri batik di Banten Lama yang dapat mengangkat perekonomian masyarakat Banten Lama sekaligus membangun citra wajah baru Banten Lama. Batik Keraton Banten aktif menyapa masyarakat melalui akun Instagram @batikkeratonbanten.

Filfil menambahkan, bulan puasa ini berencana menyiapkan koleksi baju yang sudah jadi, baik untuk laki-laki dan perempuan.

“Ke depannya semua motif dan warna kita adain dan lengkapin. Penginnya ada store di Serang, biar nggak ribet. Banyak konsumen dari Tangerang, Jakarta, dan sekitarnya pengin ke store langsung. Tapi akses jauh. Belum lagi udah mulai agak ketat masuk kawasan Banten Lama, terutama yang bawa mobil. Mudah-mudahan lah pengin punya store di Serang juga,” jelas Filfil. (hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.