BISNISBANTEN.COM –Jauh sebelum Banten mengukuhkan batik khas resmi versi Dinas Pariwisata, Balada Batik Banten sudah gencar memasarkan juga mengenalkan beragam batik dari Banten. Pada saat itu, batik Baduy menjadi andalan. Saat delapan kabupaten kota di Banten plus Provinsi Banten mengukuhkan kekhasan batik masing-masing, Balada Batik Banten menjadi semakin dikenal. Dan itu semua dimulai dari online store yang dilakukan pemiliknya yakni Kang Asep. [irp posts=”2202″ name=”Balada Batik Banten Segera Hadirkan Mini Store di Serang”]
Bermula dari memasarkan batik lewat broadcast BBM (Blackberry Messenger) dan Facebook, saat ini Balada Batik Banten menggaet konsumen melalui akun Instagram yang berlanjut ke WhatsApp untuk bertransaksi. Dan dari sinilah, Balada Batik Banten menjadi rujukan untuk mendapatkan beragam batik dari Banten. Batik yang dipasarkan melalui jejaring dunia maya bukan lagi batik khas Baduy, tapi juga batik Cikadu Pandeglang, batik Lebak, batik Krakatoa Cilegon, dan lain-lain.
“Sebenernya Balada Batik banten itu dirintis 2013 pas aku udah ikutan Kang Nong Banten. Cuma sempat vakum karena kendalanya Blackberry yang aku gunakan untuk berjualan, rusak. Belum lagi harus menyelesaikan skripsi, dan kendala lainnya. Usaha ini kembali aku geluti di 2015,” jelas Tope 10 Kang Banten 2012 yang juga Wakil II Kaka Pandeglang 2012 ini.
Kang Asep bilang, Balada Batik Banten secara resmi ia kukuhkan pada 12 November 2015. “Sekarang udah mau dua tahun, rencananya mau buka store di tahun ini. Aku ingin, di ulang tahun kedua, Balada Batik Banten sudah ada store,” harap lelaki yang saat ini berdomisili di Pandeglang ini.
Ditanya alasan tertarik untuk berbisnis batik, Kang Asep bilang karena kecintaannya pada batik. Ia mengungkapkan, banyak yang berkomentar kalau saat ia mengenakan batik memiliki aura tersendiri. Menurutnya, saat mengenakan batik ia jadi lebih merasa cinta Indonesia.
“Kan sekarang zamannya fashion lagi meningkat banget, jadi aku tuh walaupun nggak bisa desain tapi lebih ke interpretasi batik biar lebih kekinian. Kalau melihat batik, langsung kepikiran ini bagus deh dibuat model begini, motifnya ditaro di sini. Dari hal-hal begini aku jadi makin suka batik. Terus emang muka aku ini banyak yang bilang cocok pakai batik dibanding yang lain,” tukas Kang Asep.
Kang Asep merasa, untuk saat ini minat masyarakat masih kurang dalam berbisnis batik. Kata Kang Asep, banyak yang mengeluhkan kesulitan untuk marketing dan pemasaran.
“Nah dari situlah, aku pengin membuktikan, ini semua bisa diatas dan siapa tahu jadi inspiring,” celoteh lelaki yang pernah bekerja sebagai jurnalis ini.
Alasan lain Kang Asep menggeluti bisnis batik, sejauh ini ia mempelajari batik. Dan hasilnya ia bersemangat mengenalkan batik Banten dengan beragam batik dan filosofinya.
“Jadi ada kebanggaan tersendiri berbisnis sekaligus bisa bermanfaat untuk orang lain,” sambung Kang Asep.
Dalam mengelola bisnis ini, Kang Asep mengakui ada banyak kendala. Misalnya anggapan orang terhadap batik yang masih terkesan kuno. “Jadi masarinnya juga harus pelan-pelan dan dengan daya kreativitas tinggi. Packaging juga harus lebih menarik,” beber Kang Asep.
Saat ini Balada Batik Banten masih gencar memasarkan secara online. Ini juga menjadi kendala dalam hal manajerial keuangan yang dianggap belum rapi. “Beda kalau store riilnya sudah ada. Kas kita omzet dan lain-lain, bisa lebih terlihat. Makanya pengen banget ngerealisasiin punya store,” harap Kang Asep.
Meskipun harus melalui perjuangan yang tak mudah, ini menimbukan kebangaan tersendiri.
“Di luar sana banyak banget yang punya jiwa entrepreneur dan terjun di dunia bisnis saat usia muda, tapi mungkin ada campur tangan orangtua. Kalau aku, mulai dari nol banget. Segala kemampuan aku kerahkan. Kalaupun baru sekarang orang mengenal Balada Batik Banten, tapi rasa kebanggaannya luar biasa,” kata Kang Asep lagi.
Ia berharap, dengan adanya Balada Batik Banten, batik-batik dari Banten semakin dikenal luas oleh masyarakat terutama masyarakat Banten. Mulai dari generasi muda sampai dewasa. Menurutnya, sejauh ini batik di Banten punya sisi magic yang baik dan punya ciri khas keren. Misalnya batik khas Baduy.
Di akhir obrolan, Kang Asep menekankan sangat berharap bisa merealisasikan Balada Store. “Karena aku ingin usahaku lebih sukses dan orang lebih kenal Balada Batik Banten. Kami juga bisa bekerja lebih maksimal lagi pada pelanggan. Aku ucapkan terimakasih pada konsumen yang sudah percaya pada kami, juga sponsor, model, fotografer, yang membantu kami selama ini. Semoga Balada Store cepat terealisasi,” pungkas Kang Asep. (milenia/red)