Lifestyle

Arimbi Dance School Hadir untuk Meregenerasi

BISNISBANTEN.COM — Berdiri 12 April 2020 lalu, Arimbi Dance School hadir sebagai mini dance academy atau dance school. Mulai dari Balinesse Dance, Javanesse, Sumatra, Arimbi Creation, contemporary, modern hingga yang lagi digandrungi yakni Kpop dance diajarkan di sini. Olah tubuh dan yoga pun bisa dipelajari di sini.

“Sistemnya siswa bebas memilih kelas apa yang ingin dipelajari saat mendaftar. Kemudian kita kategorikan kelasnya sesuai usia. Biasanya lama kelas per satu tarian akan menyesuaikan kemampuan dari si siswa di kelas tersebut,” jelas Laila Putri Wartawati, pendiri Arimbi Dance School.

Satu tarian, kata wanita yang biasa disapa Putri ini, biasanya bisa selesai dalam 2-3 bulan. Ini karena Arimbi Dance School mengajarkan teknik menari dengan baik dan benar didukung oleh teori-teori seni pertunjukan bidang tari.

Advertisement

“Kan ada sesi ujian akhir di setiap akhir semester dan siswa akan mendapatkan evaluasi berupa video dan e-raport kelas,” ujar Putri yang menegaskan Arimbi ini bukan berbasis sanggar melainkan dance school.

Para siswa saat berlatih di kelas tari.

Sampai saat ini, lanjut kelahiran Yogyakarta, 31 Oktober 1992, sudah ada 20 siswa. Para siswa jika berdasarkan usia, dikelompokkan menjadi 3 kelas. Yakni kelas kecil, kelas remaja, dan dewasa atau umum.

“Saya mendirikan sekolah tari karena untuk regenerasi. Saya berharap, akan banyak penari-penari lahir di Serang yang memiliki teknik menari yang bagus bukan hanya sekedar hafalan, dan memiliki pengetahuan teori yang mendukung,” jelas pemilik akun Instagram @putriwartawati ini.

Putri khawatir, kalau sampai sejauh ini ia melangkah hanya untuk diri sendiri. Menurutnya, kerja sebagai seorang seniman yang utama adalah berjuang mempertahankan budaya melalui jalur-jalur kesenian dan regenerasi menjadi kunci utama.

Advertisement

“Saya bisa jadi menjadi penerus moyang-moyang saya yang berjuang melalui seni tari, dan saya harap nanti akan ada yang melanjutkan apa yang sudah saya lakukan berdasar kepada langkah para seniman pendahulu di bidang tari,” kata Putri lagi.

Saat ditanya kendala, Putri menjelaskan, cukup banyak. Tapi ia tidak pernah mau ambil pusing dan menganggap kendalanya hilang saja dan tidak usah dipikir panjang.

Putri bercerita, dari awal saat mendirikan Arimbi Dance School dan membuka pendaftaran untuk siswa baru, ia selalu menegaskan, tujuan mendirikan mini sekolah ini murni untuk belajar dari yang tidak bisa menjadi bisa. Dari yang bisa menjadi luar biasa. Perkara ikut kompetisi tari, atau event-event kesenian, pertunjukan dan lain-lain itu bonus.

“Siswa harus melewati apa itu berproses jika ingin serius belajar menari,” tutur perempuan yang tinggal di Bimasena Artspace, Jl.Raya Taktakan no.17 Serang, Banten ini.

Rencana ke depan, Putri sangat ingin membuka sekolah khusus seni, bukan cuma seni tari.

“Macem SMKI (Sekolah Menengah Kesenian Indonesia) gitu aamiin, hehehhee. Karena pengen banget bantu adek-adek untuk dapatkan beasiswa sekolah seni baik di dalam maupun luar negeri dan ingin mengubah sudut pandang masyarakat tentang seniman. Bahwa seniman itu nggak melulu semrawut, seniman itu juga bisa banyak mengukir prestasi,” tutup Putri.

Buat kamu yang ingin tahu lebih jauh tentang Arimbi Dance School bisa cari tahu melalui akun Instagram @arimbidance ya. (hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.
bisnisbanten.com