InvestasiKeuangan

Aman dan Cuan Kala Dunia Resesi, Investasi Apa yang Cocok untuk Dilakukan? Simak Ini!

BISNISBANTEN.COM – Seperti diketahui di 2023 mendatang, perekonomian dunia akan terjadi resesi dan gejolak pasar keuangan seiring melonjaknya inflasi dan masih berlangsungnya perang Rusia Ukraina.

Lantas jenis investasi apa yang cocok dilakukan investor di tengah ancaman resesi 2023?

Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani, memprediksi resesi global ini akan terjadi di 2023 hal ini dikarenakan kenaikan suku bunga acuan bank central di beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Inggris untuk menurunkan inflasi.

Advertisement

Ellen May sebagai narasumber dari Founder dan CEO Emtrade mengatakan, “Jadi kita lihat di global terutama Amerika dan Eropa khususnya Inggris memang terjadi resesi terutama di Amerika meskipun di Eropa indikator perekonomian belum menunjukkan definisi resesi yaitu perlambatan 2 kuartal secara berturut-turut,tapi memang ekonominya sudah berantakan di sana, sedangkan Indonesia berbeda karena Indonesia ini masih dalam tahap recovery,” ujar ellen CEO Emtrade.

Dengan masa tahap recovery ini menarik para investor asing untuk masuk ke Indonesia.

“Untuk Indonesia itu sendiri cukup bagus namun kita masih cukup optimis sampai 2023 nanti, kekhawatiran resesi global tidak perlu terlalu dikuatirkan yang paling penting adalah bersiap siap bukan menyepelekan,” ujar Ellen.

Dari Januari pasar modal di Amerika sudah turun, namun di Indonesia sendiri masih naik tetap ada konsolidasi Indonesia masih lebih bagus.

Advertisement

Dalam mengelola keuangan berbisnis dan juga berinvestasi tetap staycast, uang jangan dihabiskan untuk investasi sekarang sambil masuk bertahap.

Ellen memperhatikan pasar modal di Indonesia atau pasar sahamnya tetap akan ada koreksi.

Untuk mengatur atau strategi di resesi mendatang Indonesia lebih konservatif pastinya ditengah ketidakpastian global ini kita tetap lebih konservatif dan masih menyesuaikan dengan skill, ilmu, dan profil risiko dari setiap orang.

Bagi yang belum siap dengan risiko fluktuasi di pasar saham Ellen menyarankan ke obligasi atau covitrdae di mana tingkat hasilnya antara 5,9 sampai 7 persen lebih dan resikonya untuk pemula kecil.

Jika tidak dijual di tengah tengah saat jatuh tempo saat dijual tidak ada risiko fluktuasi harga.

Kemudian profil risikonya yang cenderung berani, bukan hanya berani cuan tapi berani menghadapi kerugian atau floating lot bisa dipertimbangkan untuk investasi Reksadana. Jika tidak memahami strategi dalam investasi saham bisa masuk ke Reksadana campuran.

Jika kalian yang sudah terbiasa dengan investasi saham minimal satu tahun yang sudah melewati masa down Ellen menganjurkan investasi saham dengan cara sebenarnya mengarahkan mengatur portofolio investasi saham saat ini activity persen itu di perusahaan perbankan besar mix dengan beberapa.

Ellen juga mendisclaimer beberapa pilihannya yaitu ada Astra international plkm yang ditunggu waktu turun atau koreksi, kondisi saat ini per Oktober cukup murah secara valuasi dan secara harga untuk astra internasional, namun untuk saham saham perbankan besar masih ditunggu.

Jadi kembali lagi dalam mengatur folio saham, lebih baik di Saham saham yang memang cenderung disukai investor institusi besar bukan sekedar kapitalisasi besar, karena jika kapitalisasi besar Ellen melihat beberapa perusahaan teknologi.

Yang difavoritkan saat ini ialah perbankan besar karena di Indonesia likuiditas untuk perbankan sudah sangat tinggi sekali secara istilah mereka tidak perlu menaikkan bunga dan kos-kosannya rendah.

Semakin pemula semakin besar peluang, jadi semakin turun semakin dibeli, dan cara membelinya tidak secara langsung sekaligus karena dibeli secara bertahap atau setiap bulan.

Selebihnya sekitar 30 sampai 40 persen dari uang yang digunakan untuk investasi di pasar saham bisa digunakan untuk investasi jangka panjang, saham-saham yang evaluasinya masih murah dari berbagai sektor seperti sektor retail, properti dan juga industri semen.

Sisanya bisa untuk trading 23 persen untuk investasi jangka panjang sampai liner dan 10 persen atau 20 persen sisanya untuk trading saham saham kecil.

Angka pertumbuhan ini bukan satu angka yang pasti, bukan satu angka yang harus fix diikuti namun hanya untuk gambaran.

Semakin Anda pemula maka untuk porsi saham yang Ellen katakan fundamentalnya bagus maka semakin besar, semakin pemula trading semakin kecil karena fluktuasinya lumayan.

Bagaimana sudah siapkah menghadapi resesi di tahun depan? (Ismi)

Advertisement
LANJUT BACA