Proses SPMB SMP di Kota Serang: Transparan, Real-time, dan Prioritaskan Domisili

BISNISBANTEN.COM — Proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMP di Kota Serang memasuki hari kedua dengan sistem yang transparan dan dapat dipantau secara real-time oleh masyarakat. Ia menegaskan bahwa seluruh proses berlangsung terbuka tanpa ada yang ditutupi.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Leni Puspasari, pada Selasa (24/06/25).
“Masyarakat bisa mengawal atau memantau lewat real-time-nya. Karena kita langsung real-time, tidak ada yang ditutupin, kita transparan. Bisa dipantau dari situ,” ujarnya.
Kata dia, SPMB SMP Kota Serang memberlakukan empat jalur penerimaan utama sesuai petunjuk teknis (juknis) yang merupakan turunan dari Permendikbudristek, yaitu jalur domisili, Afirmasi, mutasi dan prestasi.
Untuk jalur domisili kita mendapat porsi terbesar, yakni 50 persen. Jalur ini tidak mempertimbangkan nilai, melainkan jarak terdekat antara rumah pendaftar dengan sekolah. “Untuk jalur domisili, kita tidak melihat nilai tapi jarak dari rumah pendaftar itu ke sekolah sesuai juknis,” jelas Leni.
“Sedangkan jalur Afirmasi kuota 20 persen, jalur perpindahan tugas Orang Tua/Wali (Mutasi) disediakan 5 persen jalur prestasi sebesar 25 persen dari kuota,” sambungnya.
Lebih lanjut Leni memgatakan untuk jalur prestasi terbagi dua, yaitu prestasi akademis yang mengacu pada nilai rapor, dan prestasi non-akademis. “Kalau yang tadi dibilang nilai rapor itu maksudnya akademis,” terang Leni.
Sistem SPMB telah dirancang untuk secara otomatis membobot nilai dan jarak sesuai dengan juknis yang berlaku.
Untuk tahun ini, Leni optimis bahwa kuota SPMB akan aman berkat dukungan dari sekolah swasta. “Sebenarnya sih kuota itu kalau untuk tahun ini aman ya, karena kita kan dibantu dengan swasta juga,” katanya.
Data terakhir menunjukkan bahwa Kota Serang memiliki 336 rombongan belajar (rombel) untuk sekolah negeri. Ditambah dengan sekolah swasta, ketersediaan daya tampung dianggap mencukupi.
Sebanyak 11 sekolah swasta turut serta dalam sistem PPDB online. Namun, masyarakat juga diberikan kebebasan untuk mendaftar langsung ke sekolah swasta yang tidak terdaftar dalam sistem.
“Setiap rombel memiliki kapasitas yang berbeda-beda sesuai dengan ketentuan kementerian. Sebagai contoh, SMPN 1 Kota Serang memiliki kapasitas maksimal 40 siswa per rombel,” jelas Leni.
Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Serang, Bohari Muslim, menjelaskan bahwa pelayanan pendaftaran di sekolahnya berlangsung hingga pukul 14.40 WIB. Proses antrean menggunakan nomor untuk memastikan semua pendaftar terlayani dengan baik.
“Kita kan pakai nomor antrean, supaya semua yang datang pertama dapat nomor langsung di layanan,” ujar Bohari.
Menurut Bohari, pendaftar jalur prestasi perlu melewati proses verifikasi faktual di sekolah, sementara pendaftar jalur lainnya dapat menunggu hasil di rumah.
“Perubahan peringkat dalam sistem akan bersifat fluktuatif, tergantung pada jalur yang digunakan dan persaingan antar pendaftar,” terangnya.
Lebih lanjut Bohari mengatakan data sementara pada hari pertama menunjukkan total sekitar 200 pendaftar di SMPN 1 Kota Serang.
“Pendaftar jalur mutasi tercatat 18 siswa, afirmasi 18 siswa, dan domisili mendominasi dengan hampir 130 siswa. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah setiap harinya,” katanya.
Tahun ini, kuota di SMPN 1 Kota Serang adalah 280 siswa untuk 7 kelas, yang telah dikunci dalam sistem. Jumlah ini berbeda dengan tahun lalu yang mencapai 700-900 pendaftar dan kuota hingga 10 kelas yang tidak terkunci.
“Kalau pendaftar kan nanti akan bersaing di sistem. Secara otomatis misalnya kalau pendaftarnya 700, tapi yang diterima tetap 280. Yang di tanggal 30 Juni itu tetap diumumkan 280,” tegas Bohari, seraya berharap seluruh proses PPDB berjalan lancar. (Siska)