Ungkapan Haru Najwa Shihab untuk Mendiang Suami dan Putrinya

BISNISBANTEN.COM — Jurnalis senior Najwa Shihab baru saja berbagi ungkapan duka mendalam melalui Instagram @najwashihab. Ia mengenang mendiang suami, Ibrahim Sjarief Assegaf, dan putrinya bernama Namiyah yang beberapa tahun lalu meninggal saat setelah dilahirkan. Kini sang suami telah dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta. Suami Najwa Shihab meninggal dunia pada 20 Mei 2025 akibat stroke dan pendarahan otak. Pesan haru Najwa Shihab yang menggambarkan pertemuan ayah dan anak di alam baka sangat menyentuh hati.
“TEMPAT KEDUANYA LURUH,” tulis Najwa Shihab mengawali ungkapannya. Ia mengenang suaminya sebagai penunjuk arah, ketenangan, dan rumah, bagi keluarganya, serta Namiyah yang hanya bersamanya selama satu hari. “Hanya bersama kami selama satu hari, tapi menetap di hati kami selamanya,” katanya. Najwa Shihab juga menuliskan bayangannya tentang suami dan putrinya yang dipertemukan di akhirat. “Kini mereka saling berdekapan – ayah dan anak perempuannya, satu kehidupan penuh, satunya helaan napas singkat, dalam rengkuhan tanah yang sama,” tulisnya.
Najwa menggambarkan Namiyah seolah memanggil ayahnya. “Abi, sini… Namiyah sudah di sini,” tulisnya lagi yang semakin membawa kesan haru. Ia mengisyaratkan pertemuan seorang anak dan ayah yang tak terwujud di dunia, kini terpenuhi di akhirat dengan lembut dan utuh. Ia juga berterima kasih atas doa dan dukungan publik yang diberikan untuknya. “Cinta kalian menyangga kami, saat kami tak punya daya untuk berdiri,” katanya.
Ia menutup ungkapan tersebut atas nama dirinya dan anak laki-lakinya. “Istri selama 28 tahun, dan anak usia 24,” tutupnya. Ungkapan ini, yang diunggah tiga hari setelah pemakaman Ibrahim pada 21 Mei 2025, banjir tanggapan. “Semoga keluarga dikuatkan,” ujar warganet. Sebagiannya lagi kembali mengungkap kisah pertemuan Najwa Shihab dan suminya.
Najwa dan Ibrahim bertemu di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, di mana Ibrahim, senior Najwa, memikat hati dengan ketulusan dan kedewasaan. Meski hanya berpacaran enam bulan, termasuk menjalani hubungan jarak jauh saat Ibrahim magang di Amerika Serikat, mereka yakin untuk menikah pada Oktober 1997. Najwa, yang saat itu berusia 20 tahun, mendapat restu dari ayahnya, Quraish Shihab, dengan syarat menyelesaikan kuliah, yang berhasil ia penuhi.
Pernikahan mereka, yang berlangsung selama 28 tahun, dikenal harmonis dan jauh dari gosip. Ibrahim, pengacara sukses dan pendiri firma hukum, adalah penopang utama karier Najwa sebagai jurnalis. Ia menyoroti kesabaran dan dukungan Ibrahim, termasuk saat menemani liputan berbahaya saat Najwa masih menyusui.
Cinta mereka teruji oleh waktu, termasuk saat kehilangan Namiyah, yang menjadi momen terberat dalam hidup Najwa, seperti diceritakannya di YouTube Narasi. Namiyah, anak kedua Najwa dan Ibrahim, lahir prematur pada usia kandungan tujuh bulan setelah Najwa menjalani bed rest panjang. Kini, Ibrahim dimakamkan dalam satu liang lahat bersama Namiyah di TPU Jeruk Purut, Jakarta, diiringi hujan. Najwa, yang tidak hadir di pemakaman karena mengikuti adat keluarga yang hanya mengizinkan laki-laki di area penguburan, tetap tegar menyambut pelayat dengan gamis hitam dan tasbih, menunjukkan ketabahan.
(Sarah)