Klarifikasi Jubir Presiden Usai Viral Sebut “Rakyat Jelata” Saat Merespons Kasus Miftah Maulana
BISNISBANTEN.COM – Setelah viral kasus Miftah Maulana atau Gus Miftah yang hina penjual es teh kini viral di media sosial cuplikan video juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, atas pilihan diksi “rakyat jelata” saat menanggapi kasus viral Gus Miftah yang dianggap menyinggung rakyat kecil.
Adita menilai tindakan Miftah selaku Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, bertentangan dengan prinsip Presiden Prabowo Subianto.
“Kami dari pihak istana tentu menyesalkan kejadian ini. Apalagi kalau kita lihat, Presiden Prabowo dari pidato dan kunjungan kerja berpihak kepada rakyat kecil, kepada rakyat jelata. Sejumlah pernyataan beliau berpihak kepada rakyat jelata. Tentu akan menjadi introspeksi kepada seluruh karyawan yang ada di kabinet,” begitu bunyi keterangan Adita seperti dilansir dari YouTube Liputan6.
Setelah mengungkapkan hal tersebut, Adita langsung viral sebab sejumlah warganet menafsirkan diksi “rakyat jelata” tersebut sebagai ungkapan merendahkan warga negara yang memperkuat stratifikasi sosial.
“Gak enak banget didengernya,” ujar warganet.
“Sekelas jubir istana gak bisa milih diksi yg lebih enak di denger,” kata yang lainnya.
“Siap sipaling kaya,” timpal lainnya.
Usai viral, Adita gerak cepat langsung memberikan klarifikasi dan permintaan maafnya.
Pernintaan maaf tersebut disampaikan melalui akun Instagram Kantor Komunikasi Kepresidenan, Kamis (5/12/2024). Adita mengakui adanya kekeliruan dalam penggunaan diksi tersebut.
“Untuk itu, secara pribadi saya memohon maaf atas kejadian ini, yang menyebabkan kontroversi di tengah masyarakat. Tidak ada maksud untuk melemahkan atau merendahkan. Kami akan terus introspeksi diri dan akan lebih hati-hati dalam gunakan bahasa,” jelasnya. (Sarah)