PERBANYAK KEBAIKAN DI HARI TUA
Bismillah
Assalamualaikum-warahmatullahi-wabarakatuh
Anjuran untuk menambah dan memperbanyak kebaikan di akhir usia. Hal ini tidak dimaksud bahwa seorang hamba baru memperbanyak amal kebaikan pada waktu tua, karena bisa saja kematian tiba saat masih muda, kita tidak pernah tahu.
- Kehidupan dunia sangat singkat
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu hanya seperti air (hujan) yang kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur (karena air itu), di antaranya ada yang dimakan manusia dan hewan ternak. Hingga, apabila bumi itu telah sempurna keindahannya dan berhias, serta pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya (memetik hasilnya), datanglah kepadanya azab Kami pada waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman)-nya seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang yang berpikir.” (QS. Yunus 10: Ayat 24)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Artinya: “Apalah artinya dunia ini bagiku?! Apa urusanku dengan dunia?! Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan dunia ini seperti pengendara yang berteduh di bawah pohon, ia istirahat (sesaat) kemudian meninggalkannya.” (HR. Ahmad )
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
Artinya: “Dan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, (sebagai) bunga kehidupan dunia, agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Ta-Ha 20: Ayat 131)
2. Jangan menunggu Usia Tua baru beramal.
Akan tetapi Ketika seseorang berada pada usia yang mendekati batasan usia umumnya umat Nabi Muhammad shallallahu’alayhi wa sallam.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam telah bersabda:
Artinya: “Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun dan sedikit orang yang bisa melampui umur tersebut” (HR. Ibnu).
3. Perbanyak amalan terutama yang jariyah.
Seperti Bani Nadzaar yang mewakafkan lahan mereka untuk Masjid Nabawi.
Dalam hadis dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Artinya: “Ada tujuh amalan yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah dia meninggal, padahal dia berada di dalam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu agama, (2) orang yang mengalirkan sungai (yang mati) (3) orang yang membuat sumur, (4) orang yang menanam kurma, (5) orang yang membangun masjid, (6) orang yang memberi mushaf al-Quran, dan (7) orang yang meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat.” (HR. al-Bazzar dan al-Baihaqi)
4.Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
Artinya: “Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, Ya Tuhan kami, keluarkanlah Kami (dari neraka), niscaya Kami akan mengerjakan kebajikan, yang berlainan dengan yang telah Kami kerjakan dahulu. (Dikatakan kepada mereka), Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir. Padahal, telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan?. Maka rasakanlah (azab Kami), dan bagi orang-orang zalim tidak ada seorang penolong pun,”
(QS. Fatir 35: Ayat 37)
5. Ada sebuah hadits dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat ada yang membunuh orang-orang musyrik dan ia merupakan salah seorang prajurit muslimin yang gagah berani. Namun anehnya beliau malah berujar, “Siapa yang ingin melihat seorang penduduk neraka, silakan lihat orang ini.” Kontan seseorang menguntitnya, dan terus ia kuntit hingga prajurit tadi terluka dan ia sendiri ingin segera mati (tak kuat menahan sakit). Lalu serta merta, ia ambil ujung pedangnya dan ia letakkan di dadanya, lantas ia hunjamkan hingga menembus di antara kedua lengannya.
Selanjutnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh ada seorang hamba yang menurut pandangan orang banyak mengamalkan amalan penghuni surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka. Sebaliknya, ada seorang hamba yang menurut pandangan orang melakukan amalan-amalan penduduk neraka, namun berakhir dengan menjadi penghuni surga. Sungguh amalan itu dilihat dari akhirnya.” (HR. Bukhari)
6.Jaga keistiqomahan kita dengan amal soleh.
Semoga Allah swt memberikan kita kekuatan dan kesempatan untuk terus memperbaiki masa depan, sehingga Kita dapat menghadap kepada Allah swt dengan husnul khatimah.
Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Thariq Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Madinah Al Munawarah, 5 Safar 1445H.
Oleh: Ustadz H Dedi S Al Ghifary, S.Pd.I.
Ketua Majlis Ta’lim An Nahl Cendekia Taktakan Kota Serang