75 Desa di Pandeglang Disinyalir Akan Terdampak Bencana
BISNISBANTEN.COM – Sebanyak 17 desa dari 15 kecamatan di Pandeglang disinyalir akan Terdampak bencana. Lantaran itu, ke-75 desa masuk dalam skenario kontingensi bencana gempa bumi dan tsunami terhadap penyusunan dokumen kontingensi bencana.
Itu terungkap pada Seminar Rencana Kontingensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Pandeglang di Ruang Oproom Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Pandeglang, Selasa (1/8/2023). Seminar dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pandeglang Ali Fahmi Sumanta dan dihadiri Analis monitoring Direktorat Kesiapsiagaan pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Muhamad Andrian.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang Rahmat Zultika mengatakan, Seminar Semiloka itu merupakan rangkaian dari rencana kontingensi bencana gempa bumi dan tsunami terhadap penyusunan dokumen kontingensi bencana di Pandeglang, dengan memprioritaskan masukan dan saran dari pihak – pihak yang terlibat dalam penanggulangan bencana.
“Berdasarkan rekon data yang diambil dari kajian resiko bencana, ada sekitar 15 kecamatan dan 75 desa di Pandeglang yang akan terdampak bencana dalam skenario ini,” ungkap Rahmat.
Sementara itu, Analis monitoring Direktorat Kesiapsiagaan pada BNPB Muhamad Andrian mengatakan, seminar dilaksanakan untuk menampung masukan dari berbagai pihak dan sebagai bentuk sosialisasi yang akan dilakukan BNPB bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para relawan terkait penanggulangan bencana.
Seminar juga, lanjut Andrian, bertujuan agar penyusunan dokumen kontingensi bencana sampai ke seluruh pemangku kebijakan, yang mana dokumen dimaksudkan untuk meningkatkan ketangguhan bangsa, terutama untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah maupun masyarakat dalam proses penanggulangan bencana agar lebih efektif dan efisien.
“Dokumen ini nantinya lebih mencakup kepada seluruh sumber daya, baik sumber daya manusia, peralatan, logistik, dan lainnya dalam proses penanggulangan bencana yang dimiliki seluruh OPD yang dapat dituangkan saat darurat bencana terjadi,” jelasnya. (Nizar)