Inspirasi

Usia 20 Tahun Sudah Sukses Kembangkan Bisnis Rubik, Tipsnya?

BISNISBANTEN.COM – Kubus rubik merupakan sebuah permainan teka-teki mekanik yang ditemukan Erno Rubik, profesor arsitektur Hungaria 1974. Produk ini menjadikan peluang bisnis yang menjanjikan bagi pemuda kelahiran Jakarta 24 Oktober 1997 ini. Dia adalah Bahrul Alam.

Alam (20) mulai merintis bisnis cubes sejak Mei 2015. Berawal dari hobi, pria ini mengambil peluang besar dan cukup menjanjikan.

“Kebetulan memang hobi ya jadi sesuai passion saya, apalagi masih jarang yang buka usaha cubes. Modal awal dulu cuma Rp60 ribu dapet 1 lusin, barangnya dari Jakarta, lalu dikirim ke Bandung karena saya sekolah disana, setelah itu ditukar dengan orang tua saya dari uang jajan,” paparnya, Selasa (13/3).

Advertisement

Kubus rubik mulai populer di nusantara setelah penyelenggaraan kompetisi rubik Indonesia Open 2009. Setelah itu mulai terkenal di toko-toko buku besar seperti Gramedia. Kini Alam mengembangkan usahanya dengan toko asli yang hanya ada di wilayah Bintaro. “Sebenernya untuk penjualan hanya fokus online aja market place-nya sih ada 4 tapi 2 yang difokuskan yakni Tokopedia dan Bukalapak. Tersedia rubik-rubik untuk pemula juga rubik yang untuk dilombakan,” ungkapnya.

Produk ini terjual sudah ke seluruh Indonesia, walaupun memang belum sampai luar negeri tetapi sudah banyak orang yang mengenal Balam Cubes. Sekitar tiga ratus jenis rubik ia jual. Dan harganya pun terjangkau, karena rubik ini dijual sesuai kriteria ada yang menengah ke bawah, ada yang menengah ke atas, ada juga yang khusus untuk pemula.

“Untuk harga dibanderol sekitar Rp20 ribu sampai Rp350 ribu. Sedangkan untuk edisi ekslusif itu bisa mencapai Rp2 juta hingga Rp7 juta,” jelasnya.

“Sebenernya banyak orang yang tertarik dengan rubik ini apalagi yang belum tahu biasanya jadi penasaran atau gara-gara lihat teman main rubik,” lanjut Alam.

Advertisement

Setiap pelaku usaha memiliki target tertentu atas usaha yang ditekuninya agar semakin berkembang atau semakin besar usahanya. Menurut Alam, Balam Cubes selalu mengutamakan konsumen atas kualitas produk yang dijualnya. Dengan begitu akan banyak orang yang mengetahui usah Balam Cubes, karena ini sebagai salah satu bentuk pemanfaatan transaksi untuk menjadi kekuatan marketing.

“Selain itu, omset juga ditargetkan, dari jumlah-jumlah transaksi, aset-aset toko dan perkembangan karyawan. Entah harian, mingguan dan bulanan. Karena disini setiap karyawan job-nya beda-beda, ada yang mengatur bales chat konsumen, ada yang mengatur penjualan di tokopedia dan juga di bukalapak,” ungkap Alam kepada bisnisbanten.com.

Ia menambahkan, pengusaha harus memiliki beberapa kriteria ini, pertama tidak selalu memikirkan modal. Kedua, jangan banyak gaya. Ketiga jangan sombong. Keempat investasi. Dan kelima beramal. “Dulu, menjalankan Balam Cubes ini hanya bermodal Rp60 ribu karena yakin bagaimana mengelola hasil dan pembangan usaha semua lancar bahkan setahun pertama saya sudah bisa beli motor dan biaya kuliah sendiri,” tutup Alam. (CEC/NUA)


Penulis : Cece Syfa Fauziyah
Editor : Nurzahara Amalia

Advertisement
bisnisbanten.com