Tidak Ada Alfamart dan Indomaret di Padang, Ini Alasannya!
BISNISBANTEN.COM – Jika berkunjung ke Padang, Sumatera Barat, jangan harap bakal menemukan gerai retail Indomaret atau Alfamart.
Ya, tidak seperti di daerah lain di Indonesia, kedua gerai retail ini sangat mudah ditemukan, di Padang justru sebaliknya.
Alasan anomali ini karena kedua raksasa gerai retail ini tidak mendapat izin pemerintah daerah (Pemda) Sumatera Barat.
Menurut Pemda Sumbar, dikhawatirkan adanya kedua gerai itu akan mematikan bisnis kecil dan pedagang tradisional di Padang bahkan dalam jangka panjang.
Masyarakat dikhawatirkan lebih tertarik mengunjungi toko modern dengan barang-barang lengkap dan harga jual pasti dibandingkan warung biasa.
Alasan lain tidak diizinkannya waralaba ini untuk mendorong kemajuan perekonomian di bidang UMKM.
Kebijakan ini nyatanya mendapatkan respon positif, dari berbagai kalangan di luar Sumbar.
Pemda dan masyarakat Sumbar meyakini, warga lokal juga mampu membuat bisnis modern retail outlet (MRO), semacam toserba yang dimiliki oleh perorangan tanpa harus ada kehadiran minimarket itu.
Terlebih lagi orang Minang dikenal sebagai pelaku bisnis yang memiliki kebiasaan berdagang sejak zaman dulu.
Meski begitu, Pemda Sumbar merancang pengganti minimarket, yang bisa dinikmati masyarakat yaitu “Halal Mart”.
Halal Mart ini dirancang oleh Wali Kota Padang sebelumnya. Seluruh barang yang disediakan diproduksi asli kota Padang, sehingga tidak akan mengasingkan pedagang tradisional.
Di samping itu, masih ada toko serba ada atau Toserba yang dikelola warga lokal.
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, berkomentar, dengan kebijakan ini dia berharap, pengusaha lokal yang bergerak di bidang ritel mengambil peluang ini.
“Sebenarnya kalau mau buat usaha ritel di Sumbar peluangnya besar karena Indomaret dan Alfamart tidak ada,” ujar Audy.
Melalui kebijakan ini, kata dia, bukan berarti Sumbar menutup diri dari investasi luar namun memberikan peluang bagi pelaku usaha ritel lokal berkembang.
Kunci keberhasilan usaha ritel adalah dikelola dengan baik mulai dari operasional, sumber daya manusia, dan lainnya.
Menurutnya, jika pengelolaan usaha ritel tidak baik maka akan sulit berkembang dan bertahan.
Apalagi di era digital semua bisa dikelola lewat teknologi informasi mulai dari stok barang hingga laporan keuangan.
Meski tidak ada Alfamart atau Indomaret, di Padang terdapat Nagari Mart yang dikelola PT Nagari Minang Sakato. Sat ini ada sekitar 1.000 nagari di Sumbar. (Hilal)