Wong Kene Cloth, Kreasi Asli ‘Orang Sini’
BISNISBANTEN.COM — Perlahan tapi pasti, Chiko Muhamad Averoes membangun usaha clothing dengan nama Wong Kene Cloth untuk semakin dikenal. Bermula dari kreasi dan hobi di bidang desain grafis, Chiko memulai bisnis ini sejak masih menjadi mahasiswa semester V di Untirta.
Wong Kene Cloth berdiri pada 13 Februari 2013. Brand unik ini yang berarti ‘orang sini’ ini
menandakan sang pemilik memang lahir dari daerah sini, Banten.
Chiko, begitu ia disapa, mengaku, mempunyai misi membuat Banten dikenal dari segi aksesorisnya. “Saya ingin di Banten ini ada kaos ataupun aksesoris yang bertema dan beridentitas Banten. Hal ini bisa jadi oleh-oleh bagi pelancong, supaya Banten pun maju dari segi ekonomi dan pariwisatanya,” ungkap jebolan SLTP dan SLTA Daar El Falaah, Pandeglang itu.
Dalam merintis usaha ini tak lepas dari suka maupun duka. Dengan berbekal modal awal Rp1,5 juta, perlahan Chiko menyulapnya menjadi salah satu brand kenamaan dengan omzet Rp10 juta lebih per bulan.
“Saya punya hobi desain, kebetulan kerabat saya punya bisnis usaha sablon di Serang. Awalnya bisnis ini dijalankan melalui promosi di Facebook, lalu ada yang tertarik dan mengajak ketemu di Serang, kemudian orang tersebut ingin berinvestasi. Karena saat itu saya masih kuliah, akhirnya saya menolak,” tukas pria asal Cilegon ini.
Selepas lulus kuliah, Chiko melanjutkan kiprah Wong Kene yang melayani permintaan pembuatan kaos, dari satuan hingga dalam jumlah besar. Selain di Banten, Chiko memasarkan produk hingga ke luar daerah, seperti Makassar, Riau, Madura. Berbekal
mesin sablon milik sendiri dan kemampuan desain mumpuni, beragam desain baru yang mengusung tema populer dan kebantenan terus diperkenalkan.
Antara lain Golok yang memakai seperti logo Gojek, Damn I Love Banten, Demi Kite Wongkene, Ujung Kulon, bahkan #LoveBaduy saat Baduy mengalami musibah.
Pada 2017 ini, Wong Kene kembali ‘aktif’ setelah vakum beberapa saat. Upgrade skill dan alat pun dilakukan. Agar lebih menarik, re-branding alias penggantian logo pun dicoba.
Chiko berharap, Wong Kene terus berkembang.
“Mimpi saya punya tempat oleh-oleh khas Banten, sebagai pusat oleh-oleh Banten. Hal ini nantinya dapat bekerja sama dengan bisnis UMKM, pun menambah pegawai dan mengurangi angka pengangguran, juga dapat menaikkan ekonomi Banten,” tutur kelahiran 2 Januari 1991.
Kendati seorang alumni ilmu komunikasi konsentrasi humas, pria yang pernah menjadi
panitia National Film Workshop, liaison officer beberapa kegiatan, dan aktif di Kremov Pictures ini mengaku, bisnis yang ia jalankan searah dengan yang didapat saat kuliah.
“Bisnis ini sebenarnya nyambung dengan pelajaran yang saya dapat di bangku kuliah, karena di jurusan ilmu komunikasi itu ada komunikasi bisnis, apa saja hal yang mampu
dihasilkan melalui komunikasi,” tutur Chiko.
Ada hal menarik dari perjalanan hidup Chiko. Pada 2016 silam, ia berani memutuskan resign dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Jabatan sebagai videographer Biro Kerjasama dan Humas yang telah ia jalani sejak
Agustus 2015 ditinggalkan untuk berkonsentrasi mengembangkan Wong Kene Cloth.
Chiko bilang, fokus adalah poin penting untuk meraih sukses. “Kalau mau sukses dan ingin
mewujudkan mimpi, harus fokus dan jangan terbelah. Kalau bercabang itu tidak akan fokus,” ujarnya.
Chiko mengatakan, bisnis harus mempunyai nilai kebermanfaatan. “Bisnis bukan hanya soal mendatangkan pundi-pundi rupiah atau laba yang banyak. Juga harus mempunyai value atau nilai bermanfaat. Seperti hadist nabi, ‘sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi yang lainnya,” tukasnya. Chiko pun berpesan untuk tetap peduli sesama. “Jangan lupa sedekah biar makin berkah,” ungkapnya. (milenia/red)