Ekonomi

Wamen PPPA Veronica Tan : Isu Kesehatan Mental Masih Terabaikan

BISNISBANTEN.COM — Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan mengatakan kesehatan merupakan salah satu aspek fundamental dari kesejahteraan manusia. Hal itu disampaikan Wamen PPPA dalam Diskusi Pakar tentang Formulasi Strategi Ideologi Kesehatan Indonesia. Menurutnya, kesehatan mental masih menjadi isu yang sering terabaikan. Menurutnya, banyak masyarakat yang masih menghadapi keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan mental. Untuk itu, Veronica menekankan pemerintah perlu memperkuat layanan kesehatan jiwa di tingkat komunitas, dengan membangun pusat konseling dan penyuluhan yang dapat menjangkau kelompok rentan, termasuk perempuan dan anak-anak.

“Pancasila memiliki prinsip universal yang relevan dalam mewujudkan kebijakan kesehatan yang adil dan merata. Sila ke-5, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menegaskan bahwa akses terhadap layanan kesehatan harus tersedia bagi semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Hal ini termasuk kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, dan masyarakat miskin yang harus mendapat prioritas dalam kebijakan kesehatan,” ujar Wamen PPPA, (8/2).

Data dari UNFPA menunjukkan bahwa masalah kesehatan reproduksi juga menjadi penyebab utama kesehatan yang buruk dan kematian bagi perempuan usia subur, khususnya di negara berkembang, termasuk Indonesia. Dalam refleksi kebijakan kesehatan saat ini, Wamen PPPA menyoroti bahwa kesehatan masuk dalam tujuan pembangunan Indonesia Emas 2045. Hal ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, khususnya dalam program “Kesehatan untuk Semua”.

Advertisement

Selain itu, menurutnya, kesetaraan gender menjadi bagian dari landasan transformasi ketahanan sosial dan budaya, yang diintegrasikan dalam seluruh arah pembangunan nasional. Komitmen ini juga diperkuat melalui Asta Cita Presiden Prabowo-Gibran, terutama dalam memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan HAM, serta memperkuat pembangunan SDM, pendidikan, dan kesehatan.

“Meskipun berbagai kebijakan telah diterapkan, kesenjangan kualitas layanan kesehatan antar daerah masih menjadi tantangan. Banyak daerah terpencil yang belum memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai, baik dari segi infrastruktur maupun tenaga medis. Pemerintah daerah memegang peran kunci dalam memastikan distribusi fasilitas dan tenaga kesehatan yang merata,” ujar Wamen PPPA ini.

Ia menegaskan, perlu adanya kebijakan yang berpihak pada daerah tertinggal, serta program peningkatan kompetensi tenaga kesehatan guna menjamin standar pelayanan yang setara di seluruh wilayah.
Dalam upaya mewujudkan sistem kesehatan yang lebih inklusif dan berperspektif gender, Wamen PPPA menyampaikan pemerintah perlu memperkuat ketahanan pangan sebagai bagian dari strategi kesehatan. Perempuan memiliki peran besar dalam pengelolaan dan produksi pangan, sehingga kebijakan ketahanan pangan harus melibatkan mereka secara aktif. Selain itu, penting untuk melakukan analisis kebijakan kesehatan guna mengidentifikasi dan mengatasi kesenjangan gender dalam layanan kesehatan, khususnya dalam isu kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan anak, serta kekerasan berbasis gender.

“Ke depan, pemerintah juga harus memastikan adanya standar layanan kesehatan yang berkualitas, setara, dan terjangkau bagi semua kelompok masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Selain itu, pengembangan sistem pelaporan kesehatan yang memungkinkan perempuan untuk melaporkan isu-isu kesehatan secara aman juga menjadi langkah penting dalam mencegah stigma dan diskriminasi,” ujar Veronoca.

Advertisement

Ia melanjutkan, dengan adanya data kesehatan yang terpilah berdasarkan gender, pemerintah dapat merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran dan berkeadilan dalam memastikan akses kesehatan universal bagi seluruh rakyat Indonesia.

Advertisement

Susi Kurniawati

Wartawan bisnisbanten.com
bisnisbanten.com