Info Travel

Tradisi Panjang Mulud di Banten, Cari Tahu Lebih Dalam Yuk

BISNISBANTEN.COM – Perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw atau maulid Nabi dirayakan secara istimewa di Banten. Dari tahun ke tahun setiap bulan Rabiul Awal digelar arak-arakan panjang mulud. Beragam hiasan mulud mulai dari kembang muludan sampai replika hewan dan manusia banyak dijual di beberapa tempat di Kota Serang.

Panjang mulud atau benda yang dihias dan diberi isi lalu dipertontonkan melalui arak-arakan sebelumnya berupa kapal milik Kesultanan Banten. Namun saat ini, bentuknya jauh lebih beragam seperti miniatur masjid, Kakbah, unta, menara, dan lainnya.

Jika sebelumnya isian panjang mulud berisi makanan dengan kembang telur aneka rupa dari kertas berwarna yang ditancap di bakul namun saat ini berisi sembako mentahan. Beberapa biasanya diisi pakaian, peralatan rumah tangga juga uang. Bahkan kadang ada yang menyiapkan sepeda, sepeda motor juga mebel.

Advertisement

Panjang mulud bakul dengan kembang telur kertas sampai saat ini masih tetap ada, meskipun hanya di perkampungan. Berbagai panjang mulud ini biasanya setelah diarak akan dibagi-bagikan kepada masyarakat setempat.

Tradisi panjang mulud ini dimanfaatkan banyak para pelaku bisnis untuk menerima pesanan panjang mulud atau menjual panjang mulud yang dipajang di pinggir jalan. Harga yang ditawarkan disesuaikan ukuran dan bentuk. Pembeli panjang tinggal mengisi isi panjang.

Ritual perayaan panjang mulud biasanya dilakukan di masjid-masjid. Diisi lantunan zikir dan salawat, serta pujian kepada Nabi Muhammad Saw.

Selesai berdoa, hiasan panjang mulud akan diarak dari masjid atau musala ke keliling kampung. Panjang nantinya disedekahkan dengan rebutan tumpeng dan hadiah atau dengan dibagi. Untuk pemuka agama yang memimpin doa, biasanya panjang muludnya sudah disiapkan khusus tanpa harus berebut.

Advertisement

Tradisi panjang mulud ini ternyata sudah ada sejak masa Kesultanan Banten. Pada mulanya, tradisi panjang mulud hanya menyajikan telur ayam atau bebek yang dihiasi kertas warna warni. Telur melambangkan awal kehidupan. Namun, tradisi ini berkembang menjadi pesta yang menghidangkan bermacam hadiah.

Pelaksana panjang mulud dapat perorangan dan juga per kelompok. Warga yang kurang mampu bisa bergotong royong secara kolektif menyumbang dan saweran untuk membuat hiasan panjang mulud.

Baik pembuat panjang mulud penerima sedekah sama-sama bergembira merayakan kelahiran Nabi Muhammad pembawa rahmat bagi semesta alam. Dan inilah salah satu alasan tradisi ini tetap dilestarikan.

Di Banten, beberapa daerah yang masih semarak merayakan arak-arakan panjang mulud antara lain Cibeber di Cilegon, Bojonegara di Serang, dan Cidasari di Pandeglang.

Nah, perayaan maulid Nabi pada 2021 dalam kalender nasional berlangsung 19-20 Oktober. Di tempatmu, arak-arakan digelar kapan? (Hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.
bisnisbanten.com