Ternyata Begini Cerita Urang Kanekes Disebut Orang Baduy
BISNISBANTEN.COM – Suku Baduy merupakan satu-satunya suku peninggalan era emas Kesultanan Banten masa lalu yang tidak berhasil diIslamkan oleh Sultan Hasanuddin Banten. Konon, mereka mengakui Kesultanan Banten namun menolak memeluk Agama Islam dan memilih untuk tetap menjaga dan melestarikan adat dan budaya mereka.
Setiap tahun, warga suku Baduy memberikan upeti berupa hasil bumi kepada Sultan Banten atau biasa disebut Seba Baduy, yang hingga kini berlanjut ke pemimpin Banten, yakni Gubernur Banten.
Jika disebutkan “Baduy”, “Orang Baduy”, atau “Suku Baduy”, hampir semua masyarakat Banten bahkan luar Banten tahu. Tetapi jika disebutkan “Urang Kanekes”, tidak semua orang akan mengetahuinya. Padahal, Urang Kanekes ini artinya orang Baduy.
Ternyata, “Urang Kanekes” adalah sebutan Suku Baduy yang disematkan oleh mereka sendiri. Sedangkan Suku Baduy, merupakan sebutan yang disematkan kepada Urang Kanekes oleh masyarakat luar.
Hal ini lantaran Urang Kanekes berada di pedalaman hutan yang berbukit-bukit dan jauh dari kota atau desa-desa pada umumnya. Hal inilah yang membuat Orang Kanekes disebut Suku Baduy, atau suku pedalaman.
Sampai saat ini, adat dan kebudayaan Suku Baduy masih tetap mereka lestarikan hingga turun temurun kepada anak cucu mereka. Suku Baduy khususnya Baduy Dalam tidak terpengaruh perubahan zaman, seperti kebanyakan suku lainnya. Seperti tidak memakai sendal, pakaian modern, apalagi menggunakan gadget. Mereka dapat hidup hanya dengan mengandalkan alam, dan juga tidak mengenal sistem pendidikan sekolah.
Pemandangan alam di Baduy ini tidak ada yang meragukan keindahan dan keasriannya, pemukiman ini pun dialiri sungai bersih dan masih terjaga. Sangat direkomendasikan bagi Anda yang ingin menghirup udara segar sejenak untuk melepas rutinitas hingar bingar kehidupan di kota. (AHR/NUA)
Penulis : Ahmad Haris
Editor : Nurzahara Amalia