Banten24

Tazkiah Rumah Duka Andika di Tangerang, Wapres Minta Sekolah Tatap Muka

BISNISBANTEN.COM Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming bersama Gubernur Banten Andra Soni, Kapolda Banten Brigjen Pol Hengki, Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim, Bupati Tangerang M Maesyal Rasyid, serta Sekda Banten Deden Apriandhi Hartawan melayat ke rumah duka almarhum Andika Lutfi Falah, Siswa Kelas XI SMKN 14 Kabupaten Tangerang yang meninggal dunia usai mengikuti aksi demonstrasi di Jakarta pekan lalu.

Kedatangan rombongan pejabat negara dan daerah itu berlangsung pada Selasa (2/9) siang di kediaman keluarga almarhum, di Perumahan Puri Bidara, Blok B6/06, Kelurahan Pematang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Suasana haru menyelimuti rumah duka. Keluarga, kerabat, dan warga sekitar turut menyambut kehadiran para pejabat yang datang untuk menyampaikan bela sungkawa. Andika, siswa kelas XII di SMKN 14 Kabupaten Tangerang, sempat mendapat perawatan intensif di RS TNI AL Mintoharjo, Jakarta, setelah dikabarkan kritis usai diduga mengikuti aksi. Namun, nyawanya tidak tertolong.

Advertisement

Gubernur Banten Andra Soni mengungkapkan belasungkawa mendalam kepada orang tua almarhum. “Kami, pemerintah Provinsi Banten, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga Pak Gafur atas berpulangnya ananda tercinta,” tutur Andra.

Andra menuturkan, Wapres Gibran juga secara khusus menyampaikan pesan duka mendalam dari Presiden Prabowo untuk keluarga almarhum. “Tadi Pak Wapres hadir langsung dan menyampaikan ucapan belasungkawa, termasuk pesan dari Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya.

Selain menyampaikan rasa duka, Andra menekankan pentingnya evaluasi terhadap penyelenggaraan pendidikan, terutama agar pelajar tidak mudah terlibat dalam aktivitas yang membahayakan. Ia menegaskan, Pemprov Banten bersama jajaran aparat keamanan telah menggelar rapat koordinasi untuk mengantisipasi kejadian serupa.

“Insya Allah, kemarin kami dengan Pak Kapolda sudah melakukan rapat koordinasi terkait bagaimana mengantisipasi anak-anak kita agar terhindar dari hal-hal seperti ini. Kami tetap melaksanakan pembelajaran secara offline, agar anak-anak bisa terpantau keberadaannya di setiap jam pelajaran dan komunikasi dengan orang tua dapat dilakukan lebih baik,” jelasnya.

Advertisement

Menurut Andra, pola pembelajaran tatap muka lebih efektif untuk mencegah pelajar bolos atau terlibat dalam kegiatan di luar sekolah tanpa pengawasan. “Kita berharap semoga kejadian ini tidak terulang lagi. Kepada masyarakat, kami minta tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Mari kita berdoa bersama agar kondisi Banten dan Indonesia tetap tertib, aman, dan damai,” ucapnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Lukman menambahkan, pihaknya akan memperkuat mekanisme komunikasi antara sekolah dan orang tua. Menurutnya, koordinasi intensif sangat penting agar keberadaan siswa bisa terus dipantau.

“Wali kelas sekarang sudah punya grup dengan orang tua, itu harus terus dimanfaatkan. Dengan begitu, orang tua bisa segera tahu apabila anaknya tidak berada di sekolah. Memang ada kendala kalau anak tidak membawa handphone, sehingga komunikasi terputus. Karena itu, pengawasan langsung dari sekolah dan orang tua menjadi kunci,” jelas Lukman.

Ia menegaskan, peran orang tua sangat penting untuk memastikan anak-anak tidak terlibat dalam aktivitas yang berisiko. “Kemarin ada kasus, anak izin ke sekolah ternyata tidak benar-benar hadir. Jadi komunikasi dua arah sangat penting,” tambahnya.

Kapolda Banten Brigjen Pol Hengki dalam kesempatan itu menegaskan bahwa situasi keamanan di wilayah hukum Polda Banten pasca aksi demonstrasi masih terkendali. Ia mengimbau seluruh pihak, mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga pemuda dan mahasiswa, untuk bersama-sama menjaga ketertiban.

“Secara umum situasi di Banten aman dan kondusif. Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bahu-membahu menahan diri. Proses hukum biarlah diserahkan kepada pihak yang berwenang. Mari kita sama-sama menjaga Banten tetap damai,” tutur Hengki.

Ia menambahkan, jajaran Polda Banten masih melaksanakan patroli skala besar untuk mengantisipasi perkembangan situasi. “Kami bersama Pak Gubernur dan Ketua DPRD juga sudah melaksanakan rapat koordinasi dengan pihak kampus dan sekolah untuk mengimbau agar putra-putri pelajar dan mahasiswa lebih diawasi. Aspirasi silakan disampaikan, tapi jangan anarkis dan jangan mudah terprovokasi,” ujarnya menegaskan.

Kapolda juga menyinggung adanya sejumlah pelajar yang diamankan aparat saat aksi beberapa waktu lalu. Menurutnya, sebagian besar dari mereka hanyalah ikut-ikutan. “Mayoritas memang pelajar. Ada sekitar 15 orang yang diamankan, tapi sudah kami kembalikan ke orang tua setelah diberikan pembinaan. Ke depan, siapa pun yang melakukan tindakan anarkis akan kami tindak tegas,” katanya.

Sementara itu, ayahanda Andika, Abdul Gofur mengungkapkan, almarhum berangkat sekolah pada Kamis (28/8), namun tak ada kabar karena telepon seluler Andika hilang saat naik gunung beberapa waktu lalu. Saat ditemukan, kondisi Andika sudah kritis. “Kami sudah ikhlas,” lirihnya. (***)

Advertisement

Susi Kurniawati

Wartawan bisnisbanten.com
bisnisbanten.com