BISNISBANTEN.COM — Bertempat di Pondok Pesantren Al-Mizan, diselenggarakan pelatihan Roti Pesantren (Rotren) yang diikuti 14 Pondok Pesantren dari 8 Kabupaten dan Kota di Banten. Pelatihan yag dibuka pada 29 Maret 2021 tersebut merupakan salah satu pelaksanaan program kerja Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten dalam pengembangan kemandirian Pesantren melalui penguatan usaha produktif.
Pelatihan yang dilaksanakan selama tiga hari dan berakhir pada 31 Maret 2021, dengan narasumber Chef Rahmat Kusnaedy, President IPA bertempat di Ponpes Al Mizan, Pandeglang.
Melengkapi pelatihan pembuatan roti pesantren tersebut, pada acara penutupan dilakukan Sosialisasi Hukum oleh Tim Kejati Banten. Ini sejalan dengan upaya pengembangan usaha roti tersebut, Tim Kejati menyampaikan materi kegiatan Penyuluhan Hukum terkait pengembangan usaha roti pesantren yang memenuhi aspek legal.
Penyampaian materi tersebut berguna dimaksudkan sebagai upaya dalam rangka mensosialisasikan dan membimbing unit usaha, khususnya usaha roti di pesantren dalam pengurusan memperoleh perizinan usaha yang memenuhi kriteria hukum baik untuk izin untuk produk maupun izin usahanya, termasuk ketentuan terkait Hak Atas Karya Intelektual.
Sebagai tindaklanjut dari kegiatan tersebut, Kejati Banten dan KPw BI Banten akan menjadikan unit usaha roti pesantren yang berpartisipasi sebagai binaan dan sebagai supplier roti untuk berbagai kegiatan di instansi tersebut. Selanjutnya instansi dan lembaga lain dapat bergabung dan berpartisipasi untuk memajukan usaha Rotren di Banten dengan menjadi off taker maupun menjalin kegiatan pembinaan.
Rangkaian Pada acara penutupan pelatihan Rotren, dihadiri oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Gunawan, Pejabat Kajati Banten yaitu Muhamad Yusuf dan Ivan Hebron Siahaan, Ketua FSPP Banten yang juga merupakan Pimpinan Pondok Pesantren AL-Mizan yaitu KH. Anang Azhari, dan Presidium FSPP KH. Sulaiman.
Pada kesempatan tersebut Bank Indonesia menyampaikan perlunya para peserta untuk tetap berlatih dan berkarya memproduksi roti guna meningkatkan ketrampilan dan kualitas produk roti para peserta.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Al Mizan, KH Anang Azhari menyampaikan apresiasi atas upaya dan program pengembangan kemandirian pesantren yang dilakukan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Banten. Ia sekaligus mengucapkan terimakasih bahwa Bank Indonesia telah bekerja sama serta bersinergi dengan FSPP dalam pelaksanaan program Rotren serta mengharapkan kerja sama sinergis tersebut tidak berhenti pada pelatihan pembuatan roti saja. “Melainkan juga untuk program-program pengembangan pesantren lainnya,” katanya.
Pada kesempatan tersebut peserta menyampaikan kesan bahwa pelatihan Rotren selama tiga hari ini memberikan banyak pengetahuan, sangat bermanfaat dan membekali keterampilan dalam membuat roti. Sebagian besar banyak dari santri peserta mengaku belum pernah belajar secara formal dalam membuat roti sebelumnya dan lebih pada belajar membuat roti secara otodidak.
Peserta menyatakan, setelah kegiatan ini, santri dan kiyai mengakui bahwa dengan mengikuti pelatihan ini dapat diperoleh ilmu dan pengetahuan yang benar terkait dalam pembuatan roti yang baik dan berkualitas. Diyakini bahwa ilmunya yang diperoleh akan sangat bermanfaat untuk ikhtiar membuat roti untuk bagi kalangan yang lebih luas diluar pesantren.
Peserta juga menyatakan selalu bersemangat sepanjang pelatihan apalagi selama pelatihan penilaian dilakukan untuk tiga peserta terbaik dengan kategori fast learner, paling inovatif dan produk rotinya menjadi yang terenak. Banyak ilmu yang diperoleh karena pelatihan dilakukan dengan bimbingan narasumber Chef President IPA (Indonesia Pastry Alliance) yang berpengalaman nasional dan internasional. Dan salah satu inovasi yang didapat dari pelatihan praktek dikelas adalah terciptanya produk swissroll dari talas beneng dengan selai dari labu madu Pandeglang.
Selain pengetahuan mengenai tehnik pembuatan roti yang baik dan benar, peserta mengakui tindaklanjut dari hasil pelatihan ini yaitu fasilitasi sertifikasi halal, PIRT, Business Matching dan bimbingan perizinan usaha menjadi poin tambahan yang penting untuk keberlanjutan usaha roti di pesantren.
Lebih lanjut Bank Indonesia mengharapkan semoga langkah sederhana ini menjadi keberlanjutan dan kemajuan Roti Pesantren dan mampu memberi makna bagi pengembangan pesantren di Provinsi Banten, sehingga ke depan dapat tumbuh mandiri dan kuat, didukung dengan aksi sinergi bersama. (susi)