Kuliner

Seporsi Mie Kari Alam Sutra Diduplikat Tanpa Izin

BISNISBANTEN.COM – Usaha kuliner dengan nama Seporsi Mie Kari di Alam Sutra, Tangerang, Banten, diduplikat tanpa izin oleh pelaku usaha di Jogja.

Perihal ini disampaikan langsung oleh sang owner melalui akun Twitter @m0lylim.

“Mau curhat. Kadi ada yg duplicate bisnis F&B gue & suami, Seporsi Mie Kari yg aslinya di Alam Sutera, doi duplicate buka di Jogja, namanya GoKari. Persis banget dari menu, desain interior, pemilihan jenis meja kursi lampu, pokoknya semuanya mirip,” begitu Moly mengawali rangkaian tweetnya.

Advertisement

Sebenernya, tulis Moly yang duplikat Seporsi Mie Kari bukan cuma GoKari, tapi ada beberapa brand lain juga.

“Cuma sejauh ini si GoKari ini yang paling jauh. Dalam dunia F&B sebenernya sah-sah aja kalo jadi followers ya. Cuma ternyata gue baru menemukan fakta kalau ini jiplaknya kyk 99% sama mulai dari meja, lantai, lampu, sticker, menu, makanannya, cara penyajian, interior semua mirip,” tulisnya lagi

Dalam dunia F&B, tulis Moly, duplikasi itu common, seperti yang jual croffle, es kepal Milo, Frozen yogurt, dan sebagainua.

“Intinya ya sedih aja karena dibuat sama persis tanpa modify,” lanjutnya.

Advertisement

Sebelumnya, menurutnya, juga ada yg duplikasi Seporsi Mie, lokasinya di Pontianak, Surbaya, dan Tangerang juga ada.

“Tapi ga seMIRIP toko Jogja ini. Seporsi ini original recipe dari 0, detail n desain juga dipikirin bener-bener. Kalau terinspirasi silahkan, tapi mboh ya ada etika juga mengkopi bisnis orang lain,” imbuhnya.

Warganet Rizky mengomentari postingan ini
“Bener2 duplicate ini sih ya semuanya. Kebayang si okin baca tweet ini dengan ekspresi nyenyenyenye wleee nya 😥😥😥. Best of luck ya kak!”

Mjaatcha, warganet lain pun menyebut nama yang sama. “Loh ini yang punya okin bukan si”.

Sementara akun WargaBiasa mengomentari seperti ini. “Ini casenya lebih ke Etika Bisnisnya. Cuma In case persaingan bisnis apalagi F&B bisa terjadi kemungkinan seperti ini Interior dan Bentuk menu sama.Cuma balik lagi di bisnis F&B Jika hal yg kita buat menarik pasti selalu aja ada followernya ibarat dimana ada gula disitu ada semut.”

Asam Amino, warganet lain berkomentar, hal seperti ini perilaku yang jahat. “Jahat banget tapi tuh. Etika bisnisnya gak ada.Yang udah daftar HAKI aja bisa di copy. Gimana umkm kayak kami yang masih belum mampu apa”. Sedih sih.”

Hmmm, memang jahat ya kalau mengcopy plek-ketiplek seperti ini. Harusnya memakai etika berbisnis supaya tidak merugikan orang lain. (Hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.