Ekonomi

Salah Satu Sekolah di Tangerang Banten Jadi Tempat Perdana Uji Coba Makan Siang Gratis, Ternyata Ini Menunya

BISNISBANTEN.COM – Masih jadi bahan perbincangan publik soal makan siang gratis, program yang diinisiasi oleh pasangan calon presiden nomor 02 ini sudah dalam tahap uji coba.

Berita tentang hal tersebut pun viral di sosial media dengan berbagai kritikan. Terlepas dari banyaknya komentar tentang program ini ternyata pertanyaan para warga terjawab sudah usai adanya uji coba di SMP Negeri Curug ini.

SMP Negeri 2 Curug yang bertempat di Tangerang, Provinsi Banten menjadi tempat perdana uji coba kelayakan program makan siang gratis pada Kamis, 29 Februari 2024.

Advertisement

Uji coba makan siang gratis yang diberikan pada anak sekolah ini dihadiri langsung Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, yang bahkan sempat ikut mencicipi menu makan siang gratis yang disajikan.

Airlangga mengungkapkan bukan tanpa alasan sekolah di Tangerang dijadikan wilayah percobaan untuk menerapkan program makan siang gratis. Ini, ujar Airlangga, terkait tipologi wilayahnya.

“Kabupaten Tangerang ini punya sekolah dengan tiga tipologi nasional yaitu di perkotaan, pedesaan, dan pesisir,” ujar Airlangga.

Airlangga berharap simulasi ini dapan menjadi gebrakan yang dapat diterapkan di tempat lainnya.

Advertisement

Adapun menu makan siang gratis yang ditargetkan Rp 15 Ribu per porsinya terdiri dari ketoprak yang berisi tahu, telur rebus, kacang mentah, saus bumbu kacang, lontong, dan kerupuk.

Para siswa juga mendapatkan buah pisang sebagai makanan penutupnya. Dalam video yang beredar, Airlangga bertanya apakan porsi yang disediakan untuk makan siang itu cukup untuk para siswa atau tidak.

“Ini habis enggak kalau segini?” tanya Airlangga kepada salah satu siswa sambil menunjuk satu porsi ketoprak.

“Kebanyakan,” kata siswa tersebut. “Tuh, kebanyakan. Rp 15.000 kebanyakan,” kata Airlangga.

Lebih lanjut Menko Airlangga menegaskan bahwa adanya simulasi program tersebut juga memunculkan kesadaran bahwa literasi gizi menjadi penting karena tujuan utama program makan siang di sekolah yakni untuk gizi anak-anak yang lebih baik.

“Dari simulasi ini bisa dilihat berapa biaya yang pas, dan menu apa saja yang disediakan, jenis protein apa saja yang bisa digunakan. Berbagai protein dicoba. Ketahanan pangan lokal juga menjadi penting sehingga asupan yang tersedia merupakan asupan yang berasal dari lokal,” ujar Menko Airlangga. (Sarah)

Advertisement
bisnisbanten.com