BISNISBANTEN.COM – Sedang ramai jadi pembahasan publik, kasus Pulau Rempang tengah jadi sorotan dunia.
Pasalnya warga Rempang dan pemerintah Indonesia tengah terlibat konflik. Konflik ini terjadi diduga karena warga Rempang menolak masuknya investasi pembuatan pabrik yang dilakukan pihak produsen pasir kuarsa asal China, Xinyi Group.
Dilansir dari berbagai sumber, alasan warga Rempang menolak pembuatan pabrik tersebut meski bernilai hingga ratusan triliun ialah karena akibat pembangunan itu mereka mengatakan sekitar 7.500 warga terancam direlokasi.
Tak hanya itu, alasan mereka menolak juga terkait dengan historis masyarakat Melayu yang telah mendiami pulau itu bahkan sebelum Indonesia merdeka seperti sekarang.
Konflik ini terus mencuat menghiasi media Indonesia hingga dunia. Presiden Jokowi pun angkat suara menyatakan terkait lahan memang kerap menjadi permasalahan dalam pembangunan infrastruktur.
“Saya sampaikan urusan di Rempang, tadi malam tengah malam saya telpon Kapolri, ini hanya komunikasi di bawah salah mengkomunikasikan saja. Mau diberi ganti rugi diberi lahan rumah tapi mungkin lokasinya belum tepat itu harus diselesaikan. Masa urusan gitu sampe presiden,” pungkas Jokowi. (Sarah)
