Rempah Kaibon Angkat Kembali Jamu Tradisional Lewat Racikan Rempah Kekinian Anti Pahit

BISNISBANTEN.COM — Upaya menghadirkan kembali tradisi minuman rempah khas nusantara ke tengah masyarakat, khususnya generasi muda, mendorong lahirnya sebuah usaha minuman herbal bernama Rempah Kaibon. Brand ini mengolah rempah tradisional ke dalam formula yang lebih ringan dan mudah diterima tanpa meninggalkan karakter khas jamu Indonesia.
Penggagas Rempah Kaibon menjelaskan bahwa usaha tersebut berawal dari keinginan untuk memperkenalkan kembali minuman rempah dengan cita rasa yang lebih dapat diterima kalangan muda yang selama ini dianggap kurang akrab dengan jamu.
“Rempah Kaibon ini merupakan terobosan agar anak muda bisa minum rempah tanpa merasakan pahit seperti jamu pada umumnya. Dari situ ide ini muncul,” ujar Nasrullah. Nama Kaibon merujuk pada Keraton Kaibon, kediaman para permaisuri Kesultanan Banten, sekaligus pengingat atas peran Banten dalam jalur perdagangan rempah internasional masa lampau.
“Banten pernah menjadi pusat perdagangan rempah internasional. Kaibon membawa akar sejarah itu, agar usaha ini tidak hanya menjual minuman, tetapi juga membawa narasi tentang rempah Banten,” ungkapnya. Rempah Kaibon saat ini menawarkan dua kategori utama produk minuman rempah, yaitu Ringan Seris dan Detok Seris. Untuk yang ringan menggunakan air sereh sebagai dasar racikan dengan rasa yang lebih ringan dan segar, umumnya disajikan dingin. Varian ini ditujukan bagi konsumen yang baru mulai mencoba minuman rempah dan menginginkan cita rasa yang tidak terlalu kuat.
Sedangkan untuk yang detoks berbasis air jahe, seri ini merupakan racikan dengan karakter rempah lebih kuat yang disajikan hangat. Racikannya terinspirasi dari minuman tradisional bantrek Aceh yang menggunakan jahe, cengkeh, kayu manis, dan rempah pilihan lainnya. Varian ini juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, seperti campuran rempah untuk mengatasi batuk maupun keluhan lambung.
Rempah Kaibon diharapkan tidak hanya menjadi penyedia minuman herbal, tetapi juga ruang interaksi antar generasi dalam mengenalkan manfaat rempah bagi kesehatan. Brand ini menargetkan konsumen lintas usia, terutama kelompok muda yang mencari alternatif minuman sehat dengan pendekatan yang lebih modern.
“Kami ingin Rempah Kaibon menjadi tempat bagi masyarakat yang ingin menikmati jamu lintas generasi. Minuman ini dibuat agar rempah kembali menjadi bagian dari gaya hidup sehat,” jelasnya. Usaha tersebut membawa misi untuk mengangkat kembali nilai historis dan kearifan lokal rempah sekaligus memperluas pasar jamu kekinian. Harapannya, kehadiran Rempah Kaibon dapat memberikan kontribusi pada pelestarian tradisi rempah nusantara dan membuka peluang ekonomi berbasis bahan alam.
(Sarah)









