Ekonomi

Ramai Kasus Keracunan Ikan Hiu dalam Menu MBG, Apakah Sebenarnya Aman untuk Dimakan?

BISNISBANTEN.COM Belakangan ini publik dihebohkan dengan kabar adanya sejumlah pengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG)  yang mengalami keracunan usai mengonsumsi ikan hiu dalam hidangannya. Kasus ini pun memicu pertanyaan besar di masyarakat, apakah ikan hiu sebenarnya aman untuk dikonsumsi, atau justru berbahaya bagi kesehatan?

Secara umum, daging hiu memang dikonsumsi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang khas membuat ikan hiu sering dijadikan olahan kuliner, mulai dari sup, sate, hingga abon. Namun, konsumsi ikan hiu ternyata memiliki risiko kesehatan yang tidak banyak disadari.

Salah satu alasan utama adalah kandungan merkuri yang tinggi dalam tubuh hiu. Sebagai predator puncak di lautan, hiu memangsa banyak ikan lain yang sudah terkontaminasi logam berat. Akumulasi ini membuat daging hiu mengandung merkuri dalam kadar yang jauh lebih tinggi dibandingkan ikan laut biasa.

Advertisement

Kadar merkuri yang berlebihan bisa menimbulkan gejala keracunan seperti mual, muntah, pusing, lemas, hingga gangguan saraf pada jangka panjang. Anak-anak dan ibu hamil bahkan lebih rentan mengalami dampak buruk jika mengonsumsi ikan hiu secara rutin.

Selain merkuri, beberapa bagian tubuh hiu juga bisa menyimpan senyawa berbahaya lain, misalnya trimetilamina oksida yang jika terurai menjadi senyawa beracun dapat memicu keracunan pada manusia. Inilah yang menjelaskan mengapa beberapa orang bisa sakit setelah memakan daging hiu yang tidak diolah dengan benar.

Di sisi lain, konsumsi hiu juga menuai pro-kontra dari sisi lingkungan. Hiu merupakan spesies penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Perburuan berlebihan demi konsumsi manusia bisa mengancam populasi hiu yang saat ini banyak masuk kategori terancam punah.

Maka, meskipun ikan hiu secara teknis bisa dimakan, para ahli kesehatan dan lingkungan menyarankan untuk membatasi bahkan menghindari konsumsi daging hiu. Alternatif ikan laut lain seperti tuna, salmon, atau tongkol jauh lebih aman, bergizi tinggi, dan tidak menimbulkan risiko merkuri sebesar hiu.

Advertisement

(Sarah)

Advertisement
bisnisbanten.com