PKL Kembali Berjualan di Luar Stadion, Pemkot Serang Ambil Tindakan Tegas

BISNISBANTEN.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) bersama Koramil dan Satpol menertibkan para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kembali berdagang di area luar Stadion Maulana Yusuf. Kamis (27/02/25).
Padahal, sebelumnya para pedagang telah direlokasi ke dalam stadion untuk menciptakan ketertiban dan kenyamanan masyarakat.
“Jadi hari ini kita dibantu oleh teman teman dari Koramil dan Satpol PP, untuk sama sama menggiring lagi. Bukan penertiban, kalau penertiban terlalu kasar ya, kita menggiring pedagang ini kembali ke lokasi yang memang kita tentukan kemarin,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kota Serang, Zeka Bachdi.
“Ada sedikit masalah terkait lokasi dekat makam yang dikeluhkan masyarakat. Oleh karena itu, kami memindahkan lokasi sementara di depan kios yang bermasalah, namun di pinggirnya,” sambung Zeka.
Zeka menambahkan bahwa setelah Lebaran, pihaknya akan mengadakan rapat dengan 7 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk membahas solusi permanen.
Namun, untuk sementara waktu, para pedagang akan ditempatkan di dalam stadion, di dekat area kuliner yang sedang bermasalah.
“Ini adalah masalah klasik yang seolah tak berujung. Kami akan mencoba mengemas mereka dalam satu titik agar masyarakat mudah mencari makanan atau takjil berbuka puasa,” kata Zeka.
Lebih lanjut, Ia juga menegaskan bahwa Disparpora hanya bertanggung jawab atas area di dalam stadion, sedangkan penegakan ketertiban di jalan raya menjadi kewenangan Satpol PP dan Dinas Perhubungan.
“Para pedagang yang kembali berjualan di luar adalah pedagang lama, totalnya sekitar 200,” ungkap Zeka.
Sebagai solusi jangka panjang, Disparpora sedang mempersiapkan lelang untuk revitalisasi stadion, termasuk pembangunan kios bagi para pedagang.
Zeka berharap, dengan adanya kios resmi, tidak ada lagi pungutan liar dan para pedagang dapat berjualan dengan nyaman.
“Kami akan membangun kawasan penunjang stadion, bukan di dalam stadion. Di kawasan penunjang, kuliner diperbolehkan. Kami akan membongkar titik yang bermasalah dan membangun kios di sana,” pungkas Zeka. (siska)