Perkuat Budaya Sebagai Pondasi Pembangunan, Pemkot Serang Dukung Raperda Usul DPRD

BISNISBANTEN.COM – Wakil Walikota Serang, Nur Agis Aulia, menegaskan pentingnya Peraturan Daerah (Perda) tentang Pemajuan Kebudayaan sebagai pondasi pembangunan Kota Serang.
Menurutnya, Perda ini akan menjadi landasan untuk memajukan seni dan budaya di kota tersebut, serta memberikan dukungan yang lebih kuat secara struktural, termasuk penguatan bagi para seniman dan budayawan.
“Budaya ini akan menjadi pondasi untuk pembangunan Kota Serang supaya lebih mantap lagi,” ujarnya, saat ditemui usai rapat Paripurna DPRD Kota Serang
tentang penyampaian raperda usul DPRD, Rabu (13/08/25).
Dukungan yang diharapkan dari Perda ini tidak hanya berupa fasilitas infrastruktur seperti tempat pementasan, tetapi juga alokasi anggaran yang memadai untuk memajukan seni dan budaya di Kota Serang.
“Dukungannya bisa jadi fasilitasi infrastrukturnya, tempat pementasan dan segala macam,” tambah Agis.
Sementara itu, Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Serang, Edi Santoso, menjelaskan bahwa Perda ini merupakan respons terhadap aspirasi masyarakat.
Selama ini, banyak aspek kebudayaan di Kota Serang yang belum tertangani dengan serius. Perda ini akan mengakomodir berbagai hal yang akan menjadi identitas budaya Kota Serang, baik dalam bentuk bangunan maupun kegiatan kebudayaan.
“Konsekuensi perda ini nanti kan ada konsekuensi anggaran untuk pembinaan pelaku-pelaku di hal-hal kebudayaan,” jelas Edi.
Ia menambahkan bahwa dengan adanya identitas budaya yang kuat, Kota Serang bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui destinasi wisata budaya. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki adalah seni bela diri silat, yang perlu dijaga dan dimaksimalkan potensinya.
“Identitas kota Serang ini harus kuat. Jangan sampai karena kita ini kota Serang, beda juga dengan Kabupaten Serang. Nanti hal-hal yang ada di wilayah Kota Serang itu sudah kita gali, Kecamatan Taktakan apa, Walantaka apa, Kasemen apa,” kata Edi.
Selain itu, Edi juga menyinggung pentingnya kolaborasi antara pembangunan infrastruktur dengan pelestarian nilai-nilai budaya, serta mengatasi masalah-masalah yang selama ini dihadapi oleh para pelaku budaya, seperti padepokan silat yang belum terwadahi dan mendapat dukungan finansial.
“Perda ini dapat menjadi wadah bagi seluruh pelaku budaya dan mencegah disintegrasi kebudayaan,” ungkapnya.
Edi juga mengajak seluruh elemen masyarakat, akademisi, ulama, tokoh masyarakat, dan para ibu, untuk bersama-sama mendukung upaya ini.
“Dengan kebersamaan, insyaallah kita akan dorong semaksimal mungkin untuk bagaimana bersama-sama juga menghargai para pelaku-pelaku budaya,” pungkasnya. (Siska)