Perbankan

Perkembangan Perbankan Syariah Terus Meningkat dari Tahun ke Tahun

BISNISBANTEN.COM – Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nyimas Rohmah mengatakan, per Desember 2022 aset keuangan syariah yang terdiri dari perbankan syariah, pasar modal syariah dan IKNB syariah telah mencapai 2.375,84 triliun rupiah.

Menurut Nyimas, perkembangan perbankan syariah sampai akhir tahun 2022 telah berhasil mengumpulkan aset sebesar 802,26 triliun rupiah.

“Dengan Pembiayaan Yang Diberikan (PYD) sebesar 508,07 triliun rupiah dan Dana Pihak Ketiga (DPK) berhasil dihimpun sebesar 619,51 triliun rupiah,” papar Nyimas di acara Media Briefing Perkembangan Keuangan Syariah dan Silaturahmi Ramadan, secara daring pada Selasa (11/4/2023).

Advertisement

Jika dilihat dari sisi pertumbuhan baik aset, pembiayaan maupun DPK, seluruhnya menunjukkan pertumbuhan positif.

Misalnya saja untuk aset. Pada 2022, aset berhasil tumbuh sekitar 15,63 persen dalam kurun waktu satu tahun. Sedangkan untuk pembiayaan tumbuh lebih besar yaitu 20,44 persen, serta DPK tumbuh sebesar 12,93 persen.

“Pertumbuhan perbankan syariah ini dari tahun ke tahun terus terjaga secara positif, bahkan di masa pandemi atau Covid 19,” kata Nyimas.

“Kalau kita dengar, di industri perbankan nasional sempat mengalami pertumbuhan yang negatif di masa pandemi. Tapi alhamdulillah untuk industri perbankan syariah tetap bisa bertahan dengan pertumbuhan yang positif,” imbuhnya.

Advertisement

Lebih lanjut, Nyimas juga mengatakan bahwa industri perbankan syariah ini didukung oleh 13 Bank Umum Syariah (BUS), 20 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 167 Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS).

Sementara dari sisi jumlah rekening, perkembangan perbankan syariah terus mengalami peningkatan. Pada Desember 2022 sudah tercatat 51,29 juta rekening DPK yang ada di industri perbankan syariah atau tumbuh 22,38 persen. Sedangkan untuk rekening pembiayaan tercatat 7,77 juta atau tumbuh 14,10 persen. (Dhori)

Advertisement
LANJUT BACA