Banten24

Pemkot Cilegon Raih Penghargaan dari Kemenkominfo

BISNISBANTEN.COM — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan penghargaan kepada sejumlah daerah, termasuk Kota Cilegon.

Penghargaan yang diberikan Kemenkominfo RI kepada Pemkot Cilegon terkait program Smart City dalam kategori Smart Enviroment, Gerakan Menuju Smart City.

Penghargaan tersebut tentu saja disambut hangat jajaran Pemkot Cilegon karena menjelang akhir tahun mendapat apresiasi pemerintah pusat.

Advertisement

Penghargaan diserahkan oleh Dirjen SDPPI Kemenkominfo Ismail kepada Walikota Cilegon bersama beberapa kepala daerah lain di Indonesia.

Capaian luar biasa tersebut, diraih Pemkot Cilegon atas perannya dalam pembangunan smart enviroment yaitu Kampung Iklim di Randakari, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.

Walikota Cilegon Helldy Agustian mengaku bersyukur atas penghargaan tersebut.

“Penghargaan yang diterima merupakan pengembanhan smart city berbasis lingkungan di Randakari,” kata Helldy.

Advertisement

Kata Helldy, Pemkot Cilegon juga tengah mengoptimalkan Bahan Bakar Jumputan Padatan BBJP yang digunakan untuk bahan bakar industri.

“Yang merupakan bentuk kerjasama Pemerintah Kota Cilegon dengan PT Indonesia Power yang ke depannya akan dimanfaatkan untuk industri-industri melalui metode Biodrying yang dapat menghasilkan kalori hasil biodegradasi sampah,” jelasnya.

Selanjutnya, kata Helldy, melalui optimalisasi lahan yang ada diharapkan akan menjadikan potensi pengelolaan sampah ini akan dapat berkembang.

“Kami akan terus berupaya mengurangi sampah menjadi barang yang bermanfaat,” ujarnya.

Menteri Kominfo RI Johnny Gerard Plate mengatakan, pengembangan smart city sebagai bentuk utilisasi pengembangan teknologi digital.

Para kepala daerah ke depan diharapkan bisa mengambil bagian pada smart digital leadership yang menjadi program Kemenkominfo RI.

“Pengambangan smart digital yaitu menyiapkan insfarstruktur konektivitas di daerah, ini perlu peran semua stakholder,” kata Johnny di ICE BSD.

Johnny mengaku, saat ini ada lebih dari 24.700 aplikasi digital yang digunakan pemerintah daerah maupun pusat.

“Ke depan akan kita sederhanakan menjadi 7 sampai 8 aplikasi saja agar lebih efisien,” ucapnya. (*)

Advertisement

Susi Kurniawati

Wartawan bisnisbanten.com
bisnisbanten.com