Keuangan

Pemerintah Kota Tangerang Selatan Pacu Transaksi Digital, PAD Tembus Rp4 Triliun

BISNISBANTEN.COM Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menegaskan komitmennya dalam memperluas transaksi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, menyatakan bahwa digitalisasi pembayaran menjadi pemicu utama naiknya Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang kini telah menembus angka lebih dari Rp4 triliun.

Pernyataan ini disampaikan Benyamin di acara Pekan QRIS Nasional (PQN) yang digelar di Bintaro Jaya Xchange Mall, Tangsel, Sabtu (16/08/25).

Advertisement

“Alhamdulillah, PAD kita sudah tembus Rp4 triliun lebih, dan sekitar 60 persen di antaranya berasal dari pajak daerah. Digitalisasi pembayaran menjadi trigger naiknya PAD ini,” ungkapnya.

Menurut Benyamin, pajak daerah yang paling berkontribusi adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), BPHTB, pajak hotel, restoran, reklame, serta berbagai retribusi lainnya. Ia juga mengapresiasi kesadaran masyarakat Tangsel dalam membayar pajak, yang kini kemandirian fiskalnya sudah melampaui 50 persen.

“Alhamdulillah kemandirian fiskal kita sudah di atas 50 persen, ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat di Tangerang Selatan membayar pajaknya luar biasa makanya diselenggarakan acara-acara fun seperti ini,” terangnya.

Untuk mempermudah masyarakat, Pemkot Tangsel telah membuka berbagai akses pembayaran digital. Warga dapat membayar PBB melalui toko modern, perbankan, hingga gerai khusus di berbagai lokasi.

Advertisement

“Dan bukan itu saja, kita memberikan potongan bagi masyarakat yang membayar hutang pajaknya 5 tahun ke belakang, sama yang awal tahun dari Januari sampai bulan April itu diberikan diskon 10 persen. Kemudian  Mei sampai Juni itu diberikan 5 persen Alhamdulillah itu membuat gairah masyarakat membayar pajak luar biasa,” ujar Benyamin.

Selain pajak, Benyamin menyoroti masifnya penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Tangsel. “Penggunaannya sudah sangat masif, karena warga Tangsel memang sudah melek teknologi. Mereka juga jadi lebih efisien dalam berbelanja,” katanya.

“Hampir semua sektor, termasuk pasar tradisional, kini telah memanfaatkan QRIS sebagai sarana pembayaran,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, menambahkan bahwa digitalisasi transaksi membuat iklim usaha di Tangsel semakin kompetitif. Sebagai kota jasa dan perdagangan, transaksi digital sangat penting untuk mendorong daya saing.

“Transaksi keuangan di Tangsel cukup bagus. Hampir semua sektor jasa dan perdagangan sudah pakai QRIS, mulai dari hotel, kuliner, hingga pedagang kecil. Kemarin saya beli cilok saja sudah pakai QRIS,” ungkapnya.

Dalam keasmlatan yang sama, Kepala Deputi Bank Indonesia (BI) Banten, Agus Sumirat, mengapresiasi kolaborasi Pemkot Tangsel. Menurutnya, kolaborasi ini telah mendorong pertumbuhan transaksi digital di Banten.

“QRIS kini menjadi pilihan game changer yang termudah dan teraman,” jelas Agus.

Ia juga menyebut bahwa pengguna QRIS di Banten masuk dalam lima besar nasional, baik dari sisi jumlah pengguna maupun nilai transaksinya.

Dengan pencapaian ini, Pemkot Tangsel bersama BI optimistis bahwa transaksi digital akan semakin memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus meningkatkan daya saing para pelaku usaha.

Advertisement

Susi Kurniawati

Wartawan bisnisbanten.com
bisnisbanten.com