Pemerintah Bakal Bangun Jalan Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg Sejauh 38 Kilometer, Nilai Proyeknya Rp18,6 Triliun
BISNISBANTEN.COM — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal membangun Jalan Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg. Ini diungkapkan dalam Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Jalan tol sepanjang 38,60 kilometer ini bakal menghubungkan Jalan Tol Tangerang – Merak dengan Jalan Tol Sedyatmo kawasan Bandara Soekarno – Hatta.
Sebagai informasi, penandatangan dilakukan oleh Direktur PT Duta Graha Karya Nono Sampono dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Miftachul Munir. Disaksikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Pj Gubernur Banten Al Muktabar, dan Direktur Agung Sedayu Grup Yohanes Edmond Budiman.
Proyek Jalan Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg merupakan Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited project). Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur jalan bebas hambatan dalam mendukung aktivitas di Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta.
Nilai investasi proyek diindikasikan sebesar Rp 18,6 Triliun dengan pengembalian investasi kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menggunakan Tarif selama masa konsesi 50 tahun. Ruas jalan tol ini dimulai dari Cikupa, Rajeg dan Mauk dengan panjang 38,6 KM yang akan terkoneksi dengan Jalan Tol Sedyatmo atau kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Tol ini direncanakan akan memiliki 7 interchange, 2 junction, dan 1 on ramp. Selain itu, akan terdapat 4 jembatan dan 5 underpass.
Sementara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini panjang jalan tol di Indonesia mencapai 2.670 kilometer yang terdiri dari 70 ruas, dan dikelola oleh 49 badan usaha jalan tol.
“Jalan Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg ini full investasi PT Duta Graha Karya,” ungkapnya
“Penandatanganan ini baru awal dari hasil penetapan pemenang lelang,” tambah Basuki.
Menteri Basuki berharap, dalam pelaksanaan pembangunan agar kontraktor memperhatikan kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan. Dirinya juga berpesan agar konsultan pembangun untuk mengecek lagi lebih teliti agar pembangunan bisa dilaksanakan dengan tepat alias terkelola dengan baik.
“Setelah terhubung nantinya kendaraan yang dari barat tidak perlu masuk ke Tol Dalam Kota Jakarta, bisa langsung ke JORR,” ungkapnya.
“Pembangunan Jalan Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg bagian pengembangan wilayah dan ekonomi,” pungkasnya.
Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar yang hadir dalam acara tersebut mengungkapkan, Pemprov Banten mendukung sepenuhnya program ini. Pemprov Banten akan memberikan kemudahan sesuai kewenangan yang dimiliki
“Kami juga intens berkomunikasi dengan Pj Gubernur Jakarta dalam rangka mengakselerasi pembangunan. Menjadi daya dukung Jakarta dan Banten,” tambahnya.
Dikatakan, terkait penetapan lokasi, Pemprov Banten sudah menyelesaikan kelengkapan administrasi penetapan lokasi Jalan Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg.
“Jadi dimudahkan. Akan terus kita kawal juga dalam pelaksanaannya,” ungkap Al Muktabar.
“Mudah-mudahan segala ikhtiar kita ini menjadi bagian dari melaksanakan tugas dan dedikasi kita kepada bangsa dan negara. Banten Maju, Indonesia Maju,” pungkasnya. (susi)