Pembangunan SMA Negeri 9 Kota Serang Ditarget Rampung 15 Desember, Siap Beroperasi Tahun Ajaran Baru

BISNISBANTEN.COM — Pemerintah Provinsi Banten menargetkan pembangunan SMA Negeri 9 Kota Serang rampung sebelum 15 Desember 2025 dan siap digunakan pada tahun ajaran baru Juli 2026. Hal tersebut disampaikan dalam agenda peninjauan langsung progres pembangunan sekolah tersebut oleh Gubernur Banten Andra Soni, Jum’at (21/11/2025).
Dalam kunjungan tersebut, pejabat yang hadir menjelaskan bahwa pembangunan sekolah saat ini telah memasuki tahapan akhir. Setelah fisik bangunan selesai, proses pengadaan sarana penunjang seperti mebel, fasilitas kelas, serta perlengkapan belajar akan segera dilaksanakan pada Desember.
“Alhamdulillah, tadi dilaporkan bahwa target sebelum tanggal 15 selesai dan sekolah ini akan dibuka tahun ajaran berikut. Meubeler dan sebagainya setelah ini langsung Desember,” ujarnya dalam peninjauan.
SMA Negeri 9 Kota Serang dibangun di atas lahan seluas hampir 1,4 hektare dengan konstruksi awal sebanyak 12 ruang kelas baru (RKB). Selain ruang kelas, nantinya sekolah juga akan dilengkapi area lapangan dan fasilitas olahraga sebagai penunjang kegiatan siswa.
Gubernur Banten juga menyampaikan bahwa di tahun depan direncanakan penambahan fasilitas lanjutan melalui program bantuan Unit Sekolah Baru (USB), termasuk pengadaan sarana penunjang lainnya yang masih dibahas secara teknis dan anggaran.
“Tahun depan akan ada USB lagi. Nanti ada beberapa tambahan, detailnya masih pembahasan,” katanya. Selain memantau progres konstruksi, pemerintah turut menanggapi keluhan masyarakat sekitar terkait aktivitas pembangunan pada malam hari yang menimbulkan debu dan kebisingan. Pemerintah berkomitmen segera melakukan koordinasi agar pelaksanaan pekerjaan di lapangan tidak mengganggu lingkungan sekitar.
“Banyak keluhan masyarakat tentang pekerjaan malam yang berisik dan berdebu. Mudah-mudahan bisa diperbaiki,” jelasnya. Pemerintah berharap hadirnya SMA Negeri 9 Kota Serang mampu memperluas akses pendidikan menengah atas di wilayah tersebut, mengurangi kepadatan peserta didik di sekolah-sekolah negeri yang sudah ada, serta meningkatkan mutu layanan pendidikan di Provinsi Banten.
(Sarah)









