BISNISBANTEN.COM – Komunitas Wanita Tani (KWT) di Gerem Kagungan, Gerem, Cilegon sangat peduli dengan stunting.
Komunitas Wanita Tani (KWT) ini dibentuk pada 2019 dan mempunyai 12 anggota aktif dari 35 anggota. Tujuan utama pembentukan KWT ini adalah untuk membantu perkembangan anak-anak stunting melalui tanaman yang mereka tanam.
Fokus tanaman yang dikelola KWT adalah tanaman toga dan sayur-sayuran.
“Alhamdulillah kami fokus ke tanaman toga, sayur-sayuran untuk anak-anak stunting yang kurang gizi, tapi karena sekarang kita abis panen jadi lahannya masih kosong ya,” kata Wati selaku ketua KWT, di lokasi Pertanian KWT Gerem Kagungan, Kamis (10/11/2022).
Tanaman sayur-sayuran yang dimaksud adalah sayur kangkung, bayam, terong, rawit dan lain-lain. Sedangkan tanaman toga yaitu jenis tanaman yang sengaja dibudidayakan di sekitar pekarangan rumah yang memiliki fungsi sebagai tanaman obat, sehingga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan dengan cara pengolahan atau peracikan yang dapat dilakukan oleh semua orang secara sederhana.
Mbak Wati bercerita, sayur yang sering ditanam dan paling cepat masa panennya adalah sayur bayam dan kangkung. Karena selain memberikan banyak manfaat untuk anak-anak stunting, sayur bayam juga digemari oleh warga.
“Bayam sama kangkung itu gak lama panennya, paling 20 hari. Yang paling lama itu cabai, penyebabnya hama, biasanya satu bulan setengah baru bisa panen. Nah kalau hasil panennya bagus kami berikan untuk anak-anak stunting, kalau kurang bagus ya kami ulang lagi menanam untuk bulan depan diberikan kembali,” jelasnya.
Karena seringnya menanam bayam dan kangkung, sehingga sering panen dan hasilnya juga banyak, separo dari hasil panen tersebut diberikan kepada anak-anak stunting dan sisanya untuk dijual kepada warga.
“Semoga KWT di Gerem Kagungan ini maju alhamdulillah, dan semoga masyarakat mendukung sampai anak cucu,” harap Wati. (Dhori)
