BISNISBANTEN.COM – Pemerintah berencana melakukan impor beras ke Indonesia sekitar 200 ribu ton. Ini untuk mengamankan sock cadangan beras demi menjaga stabilitas harga dan memberikan manfaat setelah dilakukan dengan cermat.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetio Adi mengatakan, impor beras ini bertujuan untuk menjamin dan memastikan ketersediaan pangan masyarakat berkelanjutan.
Pemerintah juga memastikan untuk menjamin adanya kebijakan impor beras ini tidak akan mengganggu petani lokal. Karena untuk impor beras ini hanya digunakan untuk pengendalian harga, pemenuhan pangan dan saat terjadi kondisi darurat atau bencana.
Bapanas juga memastikan untuk terus konsisten memantau dan menjaga harga beras atau gabah di tingkat petani tetap wajar. Karena yang menjadi fokus adanya beras impor ini yaitu stabilitas harga.
Presiden RI Jokowi mengatakan, kelangsungan pangan, khususnya beras dapat memicu gejolak sosial dan politik. Oleh karena itu ia menghimbau jajaran yang terkait agar melakukan kalkulasi setiap rinci dan menyeluruh terhadap cadangan beras di Indonesia.
“Mengenai kondisi 2023, perhatian betul-betul krisis pangan hati-hati, karena larinya bisa ke masalah sosial dan politik sehingga utamanya yang berkaitan dengan beras betul-betul hitungan-hitungannya itu, tolong betul-betul,” ujar Jokowi.
Jokowi juga menghimbau serta menegaskan agar jajarannya dapat menghindari risiko salah hitung mengenai ketersediaan pasokan beras. (Ismi)
