Ekonomi

Pariwisata Jadi Kunci Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi

BISNISBANTEN.COM — Sektor pariwisata diproyeksikan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi di Provinsi Banten dalam periode 2025–2026. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Ameriza M. Moesa, dalam acara Pengembangan Kemitraan Pariwisata & Ekraf Wartawan Ekonomi Bisnis dan Pariwisata (EKBISPAR) Banten yang diselenggarakan pada Rabu (19/11/2025).

Menurutnya, pariwisata memiliki kapasitas besar untuk memperkuat struktur ekonomi daerah, mendorong penyerapan tenaga kerja, sekaligus membuka peluang investasi berkelanjutan. Ia menyebut pariwisata mampu melibatkan banyak sektor sekaligus, dari perdagangan, transportasi, perhotelan, hingga pertanian dan agroindustri.

“Sektor ini merupakan jawaban untuk mencari sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Pengembangan pariwisata akan memberikan efek berganda atau trickle down effect ke banyak sektor lain,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa pengembangan pariwisata di Banten idealnya lebih difokuskan pada wilayah selatan yang memiliki keunggulan alam dan potensi destinasi yang besar.

Advertisement

Dengan penguatan destinasi di wilayah selatan, diharapkan dampaknya dapat meluas ke berbagai sektor produktif lainnya dan mendorong masuknya investasi baru. Selain potensi jangka panjang, Ameriza menyoroti pola siklus tahunan pada tingkat kunjungan wisata di Banten yang biasanya meningkat signifikan menjelang akhir tahun, terutama pada periode libur Natal dan Tahun Baru.

Meski demikian, ia menyebut kontribusi sektor ini terhadap PDRB Banten masih relatif kecil, yakni di bawah 10 persen. “Pola peningkatan wisata di akhir tahun itu sudah siklusnya. Namun, yang perlu disiapkan adalah aspek layanan seperti hotel, restoran, kebersihan, ketertiban, dan pengaturan lalu lintas,” jelasnya.

Terkait kemampuan pemerintah daerah dalam membangkitkan industri wisata, Ameriza menilai bahwa sektor pariwisata berbeda dengan sektor lainnya karena bersifat multi-kegiatan dan melibatkan banyak organisasi perangkat daerah. Oleh sebab itu, keberhasilan pembangunan pariwisata tidak hanya bergantung pada satu dinas, melainkan memerlukan koordinasi lintas sektor.

“Poin pentingnya adalah pemerintah daerah harus menciptakan mekanisme koordinasi yang semakin kuat. Karena pariwisata melibatkan PUPR, perdagangan, perhubungan, dan banyak sektor lainnya,” ungkapnya. Selain koordinasi pemerintah, ia juga menyoroti pentingnya membangun kesadaran masyarakat tentang nilai ekonomi pariwisata. “Kesadaran wisata harus dibangun dengan pendekatan budaya, bukan hanya kognitif. Masyarakat perlu disadarkan bahwa ini bisa menjadi sumber pendapatan mereka,” tambahnya.

(Sarah)

Advertisement
bisnisbanten.com